Kita ingat peribahasa modern yang menyatakan, banyak nyamuk yang mati karena "tepuk tangan". Dengan artian, hati-hatilah terhadap pujian dari manusia yang mungkin dapat membuat kita lupa diri maupun berhenti mengembangkan potensi.
Nah, adakah kita cenderung mencari pujian, hormat, serta kesan yang baik semata-mata dari orang lain, ataukah lebih dari Tuhan saja?
Firman hari ini mengingatkan supaya sebaiknya mencari dan menerima pujian maupun hormat dari-Nya. Sebab, sering kali pujian dari manusia itu sia-sia belaka.
Filipi 2:3 (BSD), "Janganlah berbuat sesuatu hanya untuk menyenangkan diri sendiri, atau supaya orang lain menganggap kalian hebat. Sebaliknya, kalian harus bersikap rendah hati satu sama lain dan selalu menganggap orang lain lebih baik daripada kalian sendiri."
Leave no room for selfish ambition and vanity, but humbly reckon others better than yourselves. (REB)
Don't push your way to the front; don't sweet-talk your way to the top. Put yourself aside, and help others get ahead. (MSG)
Catatan Full Life menegur, jika kita sungguh-sungguh memiliki iman sejati, tidak akan didorong oleh pujian atau hormat dari orang lain. Mengapa? Sebab tujuan hidup kita adalah menyenangkan hati Bapa. Apabila kita malah terbiasa senang dipuji oleh orang-orang, maka kita menjadikan diri ini kita sebagai "berhala" dan menempatkan diri di luar lingkup kasih karunia-Nya. Bahkan, menyukai pujian orang melebihi pujian dari Allah berarti tidak percaya Kristus dan tidak memungkinkan memiliki iman yang sejati.
Seperti halnya justru banyak pemuka agama pada zaman Tuhan Yesus senang dihormati orang banyak, walau secara lahiriah terlihat religius, tetapi mereka berpura-pura hidup dalam kebenaran dan memakai topeng. Mereka akan menerima hukuman Allah karena lebih peduli menerima hormat dari manusia, dan bukannya dari Dia.
Yohanes 5:44 (BSD), "Yang kalian inginkan hanyalah supaya orang memuji kalian dan kalian memuji mereka. Tetapi, kalian tidak berusaha supaya Allah, yang tidak ada duanya, bisa memuji kalian. Nah, kalau kalian begitu, bagaimana kalian bisa percaya kepada-Ku?"
Pantas kalian tidak dapat percaya kepada-Ku! Karena kalian menerima hormat seorang dari yang lain, tetapi tidak peduli akan hormat yang datang dari Allah Yang Esa. (FAYH)
How do you expect to get anywhere with God when you spend all your time jockeying for position with each other, ranking your rivals and ignoring God? (MSG)
Mari mengingat satu hal lain lagi selain peribahasa modern di atas tadi, yaitu bahwa sebuah pujian dari Allah sesungguhnya lebih berarti serta berharga dibanding ribuan pujian manusia.
~ FG