Seorang hamba Tuhan pernah mengatakan, kitab Kidung Agung merupakan bagian yang paling agung atau suci, walau bukan berarti kitab-kitab yang lainnya tidak demikian tentunya. Namun, mungkin oleh karena pemakaian bahasanya yang sangat puitis.
Juga jujur, sebagian besar kita mungkin kesulitan memahami ataupun mengerti banyak ayat di dalamnya. Atau, masihkah kita membacanya? Namun, sesungguhnya ada makna-makna yang luar biasa bila kita mau mempelajari serta merenungkannya.
Misalnya, salah satu ayat yang akan kita bahas serta kupas hari ini.
Kidung Agung 4:1, "Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead."
Listen, my dearest darling,
you are so beautiful—you are beauty itself to me!
Your eyes are
like gentle doves behind your veil.
What devotion I see each time I gaze upon you.
You are like a sacrifice ready to be offered.
(TPT)
Menurut versi The Passion Translation, terdapat sebuah makna yang luar biasa melalui ayat tersebut. 'Rambut' memiliki makna 'our devotion to Christ' (kesetiaan, penyembahan, maupun penyerahan diri kita total kepada Tuhan Yesus). Kemudian, 'pegunungan Gilead' yang mengandung arti 'hill of testimony' (terj. bebas: bukit kesaksian) pada waktu itu merupakan tempat untuk hewan-hewan korban yang akan dipersiapkan untuk dipersembahkan di bait suci. Dengan kata lain, makna dari kawanan kambing yang bergelombang, ataupun sekawanan kambing kecil yang menari-nari turun dari pegunungan Gilead bermakna 'a sacrifice ready to be offered' (menjadi sebuah korban persembahan yang telah siap untuk dipersembahkan).
Menarik pelajaran dari ayat di atas, bagaimanakah dengan keadaan kita saat-saat ini? Masihkah kita tetap setia kepada Allah, apa pun yang terjadi? Akankah kita menyembah Dia, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya? Maukah mempersembahkan diri, hati dan hidup kita?
Roma 12:1 (TSI), "Berdasarkan semua yang sudah saya jelaskan sebelumnya tentang berbagai cara Allah berbaik hati kepada kita, maka sudah sepantasnya kita membalas kebaikan hati-Nya itu! Janganlah lagi kamu mengikuti cara hidup berdosa yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang duniawi. Tetapi hendaklah kamu mengambil keputusan seperti ini, "Ya TUHAN, aku mempersembahkan tubuhku sebagai kurban bagi-Mu!"— walaupun sebenarnya kamu masih hidup. Keputusan itu merupakan persembahan yang suci dan menyenangkan hati TUHAN. Dia akan memperbarui pikiranmu masing-masing, sehingga kamu bisa mengetahui apa kehendak-Nya bagimu dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Kamu semua akan dimampukan untuk mengerti dan memilih apa yang baik, yang paling tepat, dan yang menyenangkan hati TUHAN. (TSI)
Saudara-saudara! Allah sangat baik kepada kita. Karena itu, saya minta dengan sangat, supaya kalian hidup untuk Allah dan menyenangkan hati-Nya. Jika kalian hidup seperti itu, berarti kalian memberikan diri kalian kepada Allah seperti kurban yang dipersembahkan khusus untuk Allah. Dan itulah caranya yang benar untuk menyembah Allah. (BSD)
So here's what I want you to do, God helping you: Take your everyday, ordinary life--your sleeping, eating, going-to-work, and walking-around life--and place it before God as an offering. Embracing what God does for you is the best thing you can do for him. (MSG)
~ FG