Seorang rekan kerja, kaca depan mobilnya tertimpa bola golf ketika beliau sedang melaju perlahan di jalan tidak jauh dari tempat berlatih dan bermain "olahraga serius" itu.
Setelah mengurus ke pihak manajemen pusat latihan golf tersebut, serta meminta pertanggungan jawab mereka, ada penjelasan yang agak "menarik". Ternyata, peristiwa seperti itu sudah sering—bahkan kalau tidak salah, ratusan kali. Ratusan kali! Entah bercanda ataupun benar, tetapi bola golf terlempar keluar area lapangan, apalagi dekat kawasan umum dan terkesan membiarkan itu cukup berisiko.
Teman saya menganjurkan mengapa tidak dilakukan pengecekan berkala terhadap jaring pengaman, ataupun cara lainnya supaya tidak terulang. "Beruntung" hanya terkena kaca mobil, bagaimana bila melukai pengendara sepeda motor, pedagang kaki lima, ataupun para pejalan kaki!
Memang kecenderungan kita adalah menunda-nunda—entah itu perbuatan baik, mengasihi, memberi, ataupun apa yang semestinya dikerjakan. Hari ini, kita diingatkan, supaya tidak seperti demikian. Dan yang lebih penting lagi ialah tidak menunda-nunda menerima keselamatan dalam Tuhan kita Yesus Kristus, ataupun terkesan membiarkan diri kita tidak hidup dalam pertobatan, melainkan terus-menerus dalam pemberontakan, kegelapan, kepura-puraan, dan kejahatan.
Amsal 3:27-28 (VMD), "Dengan segala kemampuanmu, lakukanlah pertolongan terhadap orang lain. Jika sesamamu meminta sesuatu kepadamu dan engkau memilikinya, jangan katakan kepadanya, 'Datanglah besok.' Berikanlah kepadanya segera!
Whenever you possibly can, do good to those who need it. Never tell your neighbors to wait until tomorrow if you can help them now. (GNT)
"Seorang hamba Tuhan sedang mempersiapkan khotbah pentingnya menerima Yesus tanpa menunda-nunda. Kelelahan, pendeta itu tertidur, dan bermimpi beberapa roh jahat berunding sebuah rencana jahat untuk menyeret manusia ke neraka. Salah satu roh itu berkata, 'Katakan ke manusia, Alkitab bukan firman Allah, sehingga tidak bisa dipercaya.' Yang lain menyahut, 'Itu tidak cukup.' Yang lain bicara, 'Katakan, Allah tidak ada. Yesus hanya orang yang baik. Dan sesungguhnya tidak ada surga atau neraka.' Namun, usulan itu juga ditolak. Akhirnya, yang lain berkata, 'Katakan saja ke manusia: Allah, Juruselamat, surga, dan neraka memang ada, tetapi yakinkan mereka kalau masih punya cukup banyak waktu untuk diselamatkan sewaktu-waktu. Jadi, dorong mereka supaya menunda-nunda keputusan menerima Dia.' 'Setuju!' sambut yang lain." ~ D. L. Moody
~ FG