Manusia itu lemah. Mengapa? Karena kita serapuh serta tercipta dari debu.
Mazmur 103 : 13 – 15 (FAYH), "Ia bagaikan seorang bapa bagi kita, lemah lembut dan mengasihani orang-orang yang menghormati Dia. Karena Ia tahu bahwa kita hanya sekadar debu, dan bahwa hari-hari hidup kita sedikit dan singkat, seperti rumput atau bunga."
TUHAN mengasihi para pengikut-Nya seperti seorang ayah mengasihi anak-anaknya. Ia tahu semua tentang kita. Ia tahu kita diciptakan dari debu. Ia tahu hidup kita pendek. Ia tahu hidup kita seperti rumput. Ia tahu hidup kita seperti bunga liar yang kecil, yang cepat tumbuh, dan bahwa hari-hari hidup kita sedikit dan singkat, seperti rumput atau bunga. (VMD)
As parents feel for their children, GOD feels for those who fear him. He knows us inside and out, keeps in mind that we're made of mud. Men and women don't live very long; like wildflowers they spring up and blossom. (MSG)
Ps. Rick Warren pernah mengingatkan, kehidupan kekristenan bukanlah seratus persen pasti terbebas dari membuat kesalahan, mengalami kegagalan, menghadapi masalah, bahkan melakukan dosa, namun kita dapat memperoleh kasih karunia, pengampunan, pemulihan, maupun damai sejahtera apabila berbalik kepada-Nya. Bahkan para hamba-Nya yang terbaik pun memerlukan belas kasih-Nya. Ingat Petrus, raja Daud, Yakub, dan lainnya.
Karena itu, janganlah berputus asa ataupun menyerah dalam perjalanan kehidupan ini. Sebab Ia mengasihi setiap kita.
Kolose 2 : 14 (FAYH), "Ia mencoret semua bukti pelanggaran Saudara, yaitu daftar perintah-perintah-Nya yang tidak Saudara taati. Ia mengambil daftar dosa itu dan memusnahkannya dengan memakukannya pada salib Kristus."
It is just like though he canceled the document/paper that stated the charges against us/the sins that we had committed for which God will punish us. And it was just like though it was that document/paper that he removed by nailing it to the cross when they nailed Christ on the cross. (DEIBLER)
Artinya, dahulu sebenarnya kita sudah mati secara rohani karena dosa-dosa kita, meskipun secara jasmani kita masih bernafas. Dulu hati kita belum disunat. Maksudnya, kita masih diperbudak oleh bermacam-macam keinginan badani yang jahat. Setiap pelanggaran kita terhadap hukum Allah sudah dicatat dalam buku dosa di hadapan Allah. Dosa itulah yang memisahkan kita dari-Nya. Namun, sekarang Allah sudah memakukan buku dosa itu pada kayu salib Yesus. Catatan itu sudah dihapuskan sehingga tidak ada lagi yang memisahkan kita dari Allah. Kita sudah diampuni dari segala dosa. Lalu Allah menghidupkan kita kembali bersama Yesus. (TSI)
~ FG