Mungkin saat ini, Tuhan sedang mengizinkan maupun membawa kita dalam sebuah proses pembentukan karakter supaya kita menjadi lebih baik lagi.
Titus 2 : 12, "Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.
Selama kita hidup di dunia ini, kebaikan hati Allah itu bekerja dalam hati kita supaya kita belajar untuk hidup bijaksana, jujur, saleh, dan melepaskan diri dari keinginan-keinginan duniawi yang selalu bertentangan dengan kemauan TUHAN. (TSI)
We're being shown how to turn our backs on a godless, indulgent life, and how to take on a God-filled, God-honoring life. This new life is starting right now. (MSG)
Apa tujuan-Nya mendidik kita ? Yaitu, agar kita menjadi umat-Nya yang kudus serta hidup sesuai kehendak-Nya.
Titus 2 : 14 (BIS), "Ia sudah mengurbankan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan, dan menjadikan kita suatu umat yang bebas dari dosa dan yang menjadi milik-Nya saja, serta yang rajin berbuat baik."
Kristus telah mengorbankan nyawa-Nya untuk membebaskan kita daripada segala kejahatan, menyucikan kita, menjadikan kita milik-Nya serta mendorong kita berbuat baik. (AVB)
He offered himself as a sacrifice to free us from a dark, rebellious life into this good, pure life, making us a people he can be proud of, energetic in goodness. (MSG)
Namun, semua ini masih tergantung pada pilihan kita juga. Manakah yang kita pilih?
Catatan Full Life menguatkan, kita yang saat ini mungkin sedang bergumul dengan dosa, haruslah menyadari Kristus telah mati untuk menebus kita dari dosa. Ia juga akan lebih lagi mencurahkan kasih karunia yang cukup supaya kita dapat hidup berkemenangan terhadap pencobaan dan perbuatan jahat.
Lagipula, tujuan utama sebagai orang Kristen bukanlah semata-mata masuk surga, melainkan lebih pada menjadi serupa Kristus semasa kita masih hidup di dunia. Bukannya bersungut-sungut, atau mencari-cari alasan yang ada untuk tetap mengeraskan hati. Kiranya kita mau mulai belajar serta sadar untuk mengambil pilihan-pilihan yang benar agar membuat Allah, Bapa kita yang sejati, senantiasa berbangga terhadap setiap kita, anak-anak-Nya.
Mengenai diri sendiri, kita harus disiplin. Mengenai hubungan dengan orang lain, kita harus benar serta berbuat adil. Mengenai hubungan pribadi dengan-Nya, kita mesti berusaha menyenangkan hati-Nya. Dan sepertinya, tanpa suatu pergumulan tertentu, ataupun kelemahan dalam hidup kita masing-masing, kita mungkin takkan bergantung pada Tuhan. Namun, itu semua pun masih sebuah pilihan.
Wahyu 3 : 19 (FAYH), "Aku selalu menertibkan dan menghajar setiap orang yang Kukasihi: Jadi, Aku harus menghajar kalian, kecuali kalau kalian mau meninggalkan dosa, lalu mencari Allah dengan gairah."
I correct and punish the people I love. So show that nothing is more important to you than living right. Change your hearts and lives. (ERV)
The people I love, I call to account—prod and correct and guide so that they'll live at their best. Up on your feet, then! About face! Run after God! (MSG)
~ FG