Lebih daripada ujian-ujian yang lainnya dalam kehidupan—ujian kelulusan sekolah, ujian sidang kuliah, ujian layak dapat surat izin mengemudi, dan lain-lain—mungkin kita perlu menguji diri sendiri, bahwa apakah tetap mengasihi Tuhan? Masihkah memiliki hati yang tulus? Serta hal-hal lain yang sepatutnya kita tahu untuk diuji.
Secara jujur, adakah kerendahan hati dalam diri kita?
Sungguh-sungguhkah kita beriman saat berbagai keadaan sepertinya begitu sulit?
Amsal 22 : 4 (FAYH), "Kerendahan hati dan hormat akan TUHAN mendatangkan kekayaan, kehormatan, dan umur panjang."
The fruit of humility is the fear of God with riches and honour and life. (REB)
The payoff for meekness and Fear-of-GOD is plenty and honor and a satisfying life. (MSG)
Seorang murid yang baik maupun sadar diri saja akan makin giat belajar untuk memperbaiki nilai ujian apabila hasilnya kurang baik atau tidak maksimal sebelumnya, apalagi semestinya kita murid-murid-Nya yang mau menyadari bahwa masih ada banyak hal yang perlu kita berubah di dalamnya supaya lulus ataupun menjadi lebih baik lagi.
2 Korintus 13 : 5 (FAYH), "Ujilah diri Saudara. Apakah Saudara benar-benar orang Kristen? Apakah Saudara lulus dalam ujian itu? Apakah Saudara makin lama makin merasakan kehadiran dan kuasa Kristus di dalam Saudara? Atau apakah Saudara hanya berpura-pura saja menjadi orang Kristen, padahal sebenarnya Allah sudah menolak Saudara?"
Coba kalian menguji diri sendiri, apakah kalian betul-betul hidup sebagai orang yang percaya kepada Kristus! Pasti kalian menyadari bahwa Kristus Yesus menguasai hati kalian. Sebab, kalau Kristus tidak menguasai hati kalian, tentu kalian sudah gagal ketika diuji. (BSD)
Test yourselves to make sure you are solid in the faith. Don't drift along taking everything for granted. Give yourselves regular checkups. You need firsthand evidence, not mere hearsay, that Jesus Christ is in you. Test it out. If you fail the test, do something about it. (MSG)
~ FG