Pada ibadah Menara Doa Pelayan Jemaat (MDPJ) pada beberapa waktu lalu, Gembala Sidang kita, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan salah satu hal penting, di antaranya yaitu mengenai kesempatan kedua atau Second Chance.
Kita juga mungkin pernah atau sering mendengar bahwa our God Is the God of second chances, atau Allah kita adalah Allah yang begitu sering kali menganugerahkan kesempatan kedua bagi kita.
Dalam hal ini, khususnya kesempatan kedua berbicara dalam hal pelayanan ketika mengalami jatuh dalam dosa, kemudian bertobat, maka jangan kembali ke perbuatan atau jalan dan cara hidup yang lama tersebut.
Namun, janganlah pula mempermainkan kesempatan kedua yang dari Tuhan tersebut.
Pergunakanlah dan hargai kesempatan kedua yang Tuhan berikan itu dengan baik. Hormati Dia. Terlebih karena Ia yang lebih dahulu mengasihi kita, bahkan terus-menerus mengasihi kita, memberi dan membawa pengharapan yang baru bagi kita, serta tetap mengaruniakan kasih setia-Nya.
1 Yohanes 4 : 19 (AVB), "Kita mengasihi sesama manusia kerana Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita."
Jadi, Saudara lihat bahwa kita mengasihi Allah, karena Ia lebih dahulu mengasihi kita. (FAYH)
We, though, are going to love--love and be loved. First we were loved, now we love. He loved us first. (MSG)
"Kasih-Nya adalah dorongan, alasan, dan landasan moral dari kasih kita. Kita tidak bisa tidak mengasihi Allah yang begitu baiknya, yang pertama-tama mengambil tindakan dan pekerjaan kasih, yang mengasihi kita sewaktu kita masih tidak layak dikasihi dan tidak elok, yang begitu mengasihi kita sedemikian besarnya, yang terus mencari-cari dan meminta kasih kita dengan mengorbankan darah Anak-Nya, dan sudah merendahkan diriNya untuk mengundang kita supaya didamaikan dengan-Nya. Biarlah sorga dan bumi tertegun menyaksikan kasih yang seperti itu! Kasih-Nya adalah penyebab timbulnya kasih kita." ~ Matthew Henry
~ FG