Belakangan hari ini, saya diingatkan tentang menghormati Allah. Masihkah kita melakukannya?
Bukan menghormati atau rasa hormat yang pura-pura, ataupun hanya di depan khalayak ramai. Melainkan, setiap saat, tiap waktu. Terutama, di saat-saat sedang sendirian maupun tiada orang lain yang mengetahui atau mengenali kita.
Padahal, Tuhanlah sumber kehormatan sejati kita. Ia dapat meninggikan orang yang rendah hati, dan merendahkan orang-orang yang merasa paling hebat.
1 Samuel 2 : 30b (VMD), "Aku akan menghormati mereka yang menghormati Aku, tetapi hal yang jahat akan terjadi atas orang yang tidak mau menghormati Aku."
I promise that I will honor those who honor me, and those who despise me will be considered insignificant. (GWV)
I will give honour to those by whom I am honoured, and those who have no respect for me will be of small value in my eyes. (BBE)
Apa pun yang kita hormati dan hargai lebih daripada Dia, adalah berhala bagi kita. Apalagi, hari-hari ini sepertinya begitu banyak orang tidak mempedulikan kehormatan, melainkan cenderung mengejar rasa ingin dihormati oleh dunia ataupun kebanggaan dari diri sendiri saja, dan bukannya rasa hormat dari Allah.
Yohanes 5 : 23 (BSD), "Orang yang tidak menghormati Aku sebagai Anak Bapa-Ku, berarti ia juga tidak menghormati Bapa-Ku yang mengutus Aku, Anak-Nya."
Tetapi, kalau kalian tidak mau menghormati Anak Allah, yang telah diutus-Nya kepada kalian, itu berarti bahwa kalian tidak menghormati Bapa. (FAYH)
Anyone who dishonors the Son, dishonors the Father, for it was the Father's decision to put the Son in the place of honor. (MSG)
Masihkah kita menaruh rasa hormat kita pada-Nya?
~ FG