Kita tahu, Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Negara yang, selain memiliki stasiun TV berita internasional, Al Jazeera Media Network, itu juga menggawangi maskapai penerbangan Qatar Airways.
Hal yang menarik perhatian adalah, ketika ditayangkan tampilan iklan pada papan digital di sisi-sisi samping lapangan tempat berlangsungnya Piala Dunia 2022 di salah satu stadion, tertulis slogan Qatar Airways, yakni 'The World's Best Business Class' atau perusahaan tersebut memiliki pelayanan penerbangan golongan kelas bisnis yang terbaik di dunia!
Benarkah, ataukah sekadar janji manis?
Bagaimanapun, mungkin saja negara dengan sumber daya alam besar tersebut memang terbaik dalam pelayanan penerbangannya. Situs mereka pun tertuang 10 hal yang menjadi landasan sebagai kelas bisnis terbaik di dunia.
Bagaimana dengan kita, di dalam pelayanan maupun lainnya, seperti pekerjaan di kantor, pendidikan di sekolah maupun kampus, bahkan berumah tangga serta bermasyarakat? Apakah kita memiliki sikap hati yang mau melayani sebaik-baiknya, dan bukan sekadarnya atau biasa-biasa saja? Apakah motivasi kita sungguh-sungguh murni melayani, dan bukannya demi tujuan lainnya?
Mazmur 2 : 11 (FAYH), "Layanilah TUHAN dengan takut dan hormat dan bersukacitalah dengan gemetar."
Worship the LORD with reverence; tremble, and pay glad homage to the king, for fear the LORD may become angry and you may be struck down in mid-course; for his anger flares up in a moment. Happy are all who find refuge in him! (REB)
Worship GOD in adoring embrace, Celebrate in trembling awe. (MSG)
Markus 10 : 45 (TSI), "Kalian harus mengikuti teladan-Ku. Karena Aku, yang adalah Sang Manusia, datang ke dunia ini bukan untuk dilayani oleh orang-orang lain, tetapi untuk melayani dan memberikan hidup-Ku sebagai kurban untuk menebus banyak orang dari dosa-dosa mereka."
"Don't come here to work, come here to be excellent. Whether you make the beds, cook the food, or check in guests, your number one objective is to convince the guest—by your quality of work—to come back." (Jangan datang ke sini semata-mata untuk bekerja atau mengais rezeki, malainkan lebihlah pada memiliki sikap yang mau untuk memberi serta melayani yang terbaik. Apa pun bagian atau pekerjaan serta posisi kita, sesungguhnya tujuan utama kita ialah agar melayani yang terbaik serta berkualitas, khususnya bagi setiap orang yang kepadanya kita berikan layanan). ~ Horst Schulze, pendiri Ritz-Carlton Hotel
~ FG