Francis Thompson, seorang penyair Inggris, pernah menulis sebuah puisi berjudul The Hound of Heaven yang mengisahkan tentang betapa sesungguhnya kita ini tiada pernah dapat benar-benar kabur dari panggilan surgawi dari Allah bagi kehidupan setiap kita.
Sepenggal puisinya mengatakan …
I fled Him, down the nights and down the days;
I fled Him, down the arches of the years;
I fled Him, down the labyrinthine ways
Of my own mind; and in the mist of tears
I hid from Him, and under running laughter.
(terj. bebas:
Aku melarikan diri dari-Nya, malam maupun siang
Aku melarikan diri dari-Nya, menyusuri lengkung tahun demi tahun
Aku melarikan diri dari-Nya, menapaki jalan berliku
Dalam pikiranku sendiri, dalam derai air mata
Aku menyembunyikan diriku dari-Nya, di bawah pekatnya nada tawa)
Namun, semua proses hidup itu lambat laun mengembalikan kita pada panggilan serta kehendak-Nya, seturut cara serta di waktu-Nya yang tepat. Bersyukur apabila kita bersegera untuk berserah serta menyerahkan hati kita ini kepada-Nya.
Hamba-Nya, Yunus pun sempat melarikan diri dari panggilan Tuhan, menjauh dari-Nya, ke arah Tarsis yang malah jauh, ribuan kilometer dari Israel, daripada ke Niniwe yang semestinya dapat ditempuhnya sangat dekat apabila ia memenuhi panggilan-Nya.
Bersyukur karena ia menyadari kesalahan serta keadaannya yang terpuruk melalui berbagai proses yang terjadi (badai, dibuang ke laut, ditelan ikan besar) akibat keputusannya menolak panggilan Allah atas hidupnya. Allah pun masih memberinya kesempatan untuk menjalani kehendak Allah menyerukan suara pertobatan kepada orang-orang Niniwe.
Oh andai Yunus tak sempat melarikan diri dari panggilan-Nya waktu itu, mungkin ia tak perlu buang ongkos mahal, pergi jauh-jauh, dan berada di perut ikan beberapa hari lamanya.
Dan bayangkan saja, seekor ikan besar, yang ukurannya lebih-lebih besar daripada Yunus, sanggup taat serta patuh pada Allah, mengapa ia—ataupun kita manusia yang kecil serta fana ini sering kali—cenderung menolak, memberontak, ataupun mengelak dari panggilan surgawi Allah serta hidup sesuai kehendak-Nya?
Yunus 1 : 17 (VMD), "Ketika Yunus jatuh ke laut, TUHAN memilih seekor ikan besar untuk menelan Yunus. Ia ada dalam perut ikan itu selama tiga hari dan tiga malam."
Yunus 2 : 10 (FAYH), "Lalu TUHAN menyuruh ikan itu memuntahkan Yunus ke pantai dan ikan itu pun melakukannya."
Yeremia 23 : 23 – 24 (BIS), "Aku Allah yang berada di mana-mana, bukan di satu tempat saja. Tak seorang pun dapat menyembunyikan dirinya dari pandangan-Ku, sebab Aku ada di mana-mana: di surga dan di bumi."
Pesan itu datang dari TUHAN. "Akulah Allah, dan Aku selalu dekat. Aku tidak jauh. Orang dapat berusaha bersembunyi dari Aku di tempat persembunyian, tetapi mudah bagi-Ku melihatnya, sebab Aku ada di mana-mana di surga dan di bumi." Demikianlah firman TUHAN. (VMD)
"Am I a God who is only in one place?" asks the LORD. "Do they think I cannot see what they are doing? Can anyone hide from me? Am I not everywhere in all the heavens and earth?" asks the LORD. (NLT)
Mazmur 139 : 7 (VMD), "Roh-Mu ada di segala tempat ke mana saja aku pergi. Aku tidak dapat melarikan diri dari Engkau."
Is there anyplace I can go to avoid your Spirit? to be out of your sight? (MSG)
Where can I go to get away from your Spirit? Where can I run to get away from you? (GWV)
~ FG