Beberapa waktu lalu, sempat viral kasus yang menyita perhatian banyak kalangan di negeri ini. Di dalam salah satu sesi persidangan, tampak dua terdakwa yang sepertinya sama sekali tanpa penyesalan di raut wajah, sekalipun sejumlah barang bukti memberatkan serta mengarah pada mereka.
Banyak orang ataupun mungkin kita sendiri juga masih bersikap seperti itu ketika berbuat salah maupun saat menerima teguran. Jarang mau sungguh-sungguh berubah, merendahkan diri, serta memberikan respons atau sikap hati yang benar.
Melalui Doa Fajar kemarin pun, Ps. Stevan Djaya Saputra mengingatkan kita akan kesungguhan hati terhadap Tuhan. Apakah kita sungguh-sungguh menaati serta melakukan firman-Nya? Apakah kita sungguh-sungguh mengasihi, mengikuti, dan takut akan Tuhan?
Sering kali, hari ini kita bersungguh-sungguh, tetapi esok hari atau ketika ada sesuatu di luar rencana, keinginan, serta harapan, kita berubah menjadi tidak sungguh-sungguh lagi. Selain itu, kesungguhan kita pun kerap ibarat pertunjukan supaya dilihat orang, serta sekadar rutinitas, dan bukannya lahir dari hati yang mengasihi, takut akan Dia, serta kerinduan untuk memberikan yang terbaik.
Kiranya, kita dapat dengan rendah hati memohon kepada Allah supaya menolong kita hidup dalam kebenaran serta jalan-jalan-Nya dengan segenap hati. Sebab tanpa kesungguhan hati, maka hukuman seberat apa pun atau anugerah serta berkat sebesar apa saja takkan mampu untuk membuat kita tulus dalam mengikut, melayani, serta mengasihi Dia.
Mazmur 86 : 11 (VMD), "TUHAN, ajarkanlah jalan-Mu kepadaku, dan aku akan hidup dan patuh pada kebenaran-Mu. Tolonglah aku supaya menyembah nama-Mu menjadi hal yang terpenting dalam hidupku."
Tunjukkanlah jalan yang harus kutempuh, maka aku akan mengikutinya. Semoga semua sel dalam tubuhku bersatu dalam menghormati nama-Mu. (FAYH)
Teach me your way, O LORD, so that I may live in your truth. Focus my heart on fearing you. (GWV)
Ayub 42 : 6 (BIMK), "Oleh sebab itu aku malu mengingat segala perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Aku malu terhadap diriku sendiri. Tuhan, aku menyesal. Ketika aku duduk dalam debu dan abu, aku berjanji untuk bertobat. (VMD)
I'm sorry--forgive me. I'll never do that again, I promise! I'll never again live on crusts of hearsay, crumbs of rumor. (MSG)
~ FG