Pernah membaca sebuah slogan pada produk pengharum ruangan. Kata-katanya singkat berbunyi: "Continuous Freshness" atau kesegaran yang akan berlangsung terus-menerus. Demikian pulalah hendaknya kita ketika berusaha untuk hidup dalam kekudusan, agar membawa serta menjadi keharuman bagi Allah di manapun kita berada.
Keluaran 3 : 5, "Lalu Ia berfirman: 'Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.'"
God said, "Don't come any closer! Take off your sandals because this place where you are standing is holy ground." (GWV)
Kekudusan sangat penting bagi Allah, dan dituntut oleh-Nya bagi kita, sebab kita tahu tanpa kekudusan, kita tidak akan melihat atau mengalami hadirat-Nya dan dipakai oleh-Nya.
Di mana ada kekudusan, di situ Allah hadir.
Menjadi kudus pun, menurut catatan Full Life, berarti terpisah dari dosa, hidup dikhususkan bagi Allah serta dekat dengan Dia, memiliki karakter-Nya, senang mencari kehadiran, memihak kebenaran, dan rindu untuk bersekutu dengan-Nya setiap hari.
Terkait ayat bacaan kita di atas, dalam tradisi Timur Tengah, menanggalkan kasut atau alas kaki berupa sandal—kalau pada zaman dulu di Inggris melepas topi sejenak—merupakan simbol merendahkan diri, serta menunjukkan respek atau takut akan Tuhan. Ibarat menepis debu serta kotoran dunia, sekaligus menanggalkan zona nyaman atau kenikmatan pribadi, serta mulai lebih memperhatikan tempat kita berpijak.
Selain itu, Matthew Henry pernah mengingatkan, orang-orang yang ingin bersekutu dengan Allah, harus menaruh perhatian secara sungguh-sungguh kepada-Nya, tidak gegabah atau asal-asalan dan seenaknya saja.
Maukah kita seperti Musa, selayaknya hamba Tuhan, yang menghormati serta tunduk pada-Nya? Apa yang perlu kita tanggalkan? Apakah kesombongan dan ketidakkudusan masih ada dalam hidup kita?
Tetaplah berada dan berjalan di jalur hidup dalam kekudusan bersama Tuhan.
2 Timotius 2 : 21 (BSD), "Demikian juga dengan manusia. Orang yang berhenti melakukan kejahatan akan menjadi orang yang istimewa. Hidupnya menjadi suci dan menyenangkan hati tuannya. Dan orang-orang yang demikian akan dipercaya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik."
Become the kind of container God can use to present any and every kind of gift to his guests for their blessing. (MSG)
So whoever cleanses himself [from what is ignoble and unclean, who separates himself from contact with contaminating and corrupting influences] will [then himself] be a vessel set apart and useful for honorable and noble purposes, consecrated and profitable to the Master, fit and ready for any good work. (AMP)
~ FG