Pdt. Robertus Purwadi pernah mengingatkan bahwa, terkait ketulusan hati seseorang, ada tiga tipe, yakni orang-orang yang tulus dan murni, setengah-setengah tulusnya, dan yang benar-benar tidak tulus hatinya.
Dan meskipun demikian, ketiga-tiganya tetap merupakan manusia ciptaan-Nya yang memiliki pilihan, pemikiran, maupun perasaan. Sehingga, terhadap orang-orang yang memiliki hati yang sungguh tulus pun sebaiknya kita tidak mengambil kesempatan atau aji mumpung. Hargailah setiap orang, terutama terhadap yang sungguh-sungguh tulus hati.
Pertanyaannya sekarang, yang manakah pribadi kita?
Apakah kita benar-benar tulus, setengah-setengah—dengan kata lain, hanya tulus ketika ada maunya, menyenangkan dan menguntungkan bagi pihak kita—, ataukah kita memiliki motivasi yang tersembunyi atau tidak tulus?
Sebagai pengikut Tuhan Yesus, jadilah pribadi-pribadi yang tulus hati dan murni, tanpa motivasi yang salah, agar Ia pun senantiasa akan menyertai, memberkati, serta mengurapi kita.
Mazmur 125 : 4 (FAYH), "Ya TUHAN, berbuat baiklah kepada orang-orang yang baik, yang hatinya benar di hadapan TUHAN."
Do good, O Lord, to those who are good, and to those who are right [with You and all people] in their hearts. (AMP)
O LORD, do good to those who are good, whose hearts are in tune with you. (NLT)
Memang tidak mudah untuk mempertahankan memiliki sikap tersebut. Perlu konsistensi serta berlatih tulus terus-menerus. Namun, mari menyadari Tuhan senantiasa dekat di sisi kita dan melihat segala sesuatu yang kita lakukan.
Filipi 4 : 5 (FAYH), "Biarlah semua orang melihat bahwa apa pun yang Saudara lakukan, Saudara tidak mementingkan diri sendiri. Ingatlah, Tuhan akan segera datang."
Let all men know and perceive and recognize your unselfishness (your considerateness, your forbearing spirit). The Lord is near [He is coming soon]. (AMP)
Make it as clear as you can to all you meet that you're on their side, working with them and not against them. Help them see that the Master is about to arrive. He could show up any minute! (MSG)
~ FG