Mari tersenyum sejenak ya:
Mengapa orang yang berkepala botak sebenarnya lebih beruntung daripada yang berambut panjang?
Jawabannya, menurut Ps. Billy Lantang yang juga tidak memiliki rambut, saya sendiri juga plontos, adalah karena hikmat Allah lebih cepat mengalir di atas kami yang berkepala botak. Tidak terhalangi rambut-rambut yang lebat di atas kepala.
All jokes aside, atau tanpa mengurangi rasa hormat terhadap siapa pun, kita semua --baik yang berambut lebat maupun tanpa sehelai rambut pun-- sangat-sangat memerlukan hikmat Tuhan, dan berjalan di bawah tuntunan-Nya.
Kiranya hikmat-Nya memenuhi dan menuntun arah hati, sikap, pikiran, perkataan, perbuatan, serta langkah hidup kita setiap hari. Sebab kita bisa saja melakukan kesalahan, ataupun penuh kelemahan. Namun, Allah terlebih sanggup untuk mengubahkan beban menjadi berkat. Jadi, berbahagialah kita apabila memperoleh hikmat.
Mazmur 51:6 (BIS), "Engkau menuntut ketulusan hati; penuhilah batinku dengan hikmat-Mu."
Your desire is for what is true in the inner parts: in the secrets of my soul you will give me knowledge of wisdom. (BBE)
What you're after is truth from the inside out. Enter me, then; conceive a new, true life. (MSG)
Amsal 3:3 (TSI), "Sungguh berbahagiabila engkau menyambut Sang Hikmat menjadi guru kehidupanmu! Darinyalah engkau akan menerima wawasan."
Orang yang dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah dan mempunyai pengetahuan serta akal budi lebih bahagia daripada orang yang kaya raya! Karena kebijaksanaan semacam itu jauh lebih berharga daripada permata. Tidak ada suatu apa pun yang dapat menyamainya. (FAYH)
You're blessed when you meet Lady Wisdom, when you make friends with Madame Insight. (MSG)
~ FG