Keluaran 4 : 10 (TSI), "Tetapi Musa berkata kepada TUHAN, 'Ya Penguasaku, aku ini tidak pandai berbicara. Sejak dulu hingga sekarang setelah TUHAN berbicara denganku pun, cara bicaraku lambat dan tidak lancar.'"
Musa berkata kepada TUHAN, "Tuhan, aku mengatakan yang benar kepada-Mu, aku bukan orang yang pandai berbicara. Aku tidak pernah berbicara dengan baik. Dan sekarang, biarpun aku telah berbicara dengan Engkau, aku masih belum menjadi seorang pembicara yang baik. Engkau tahu bahwa aku lambat berbicara dan tidak memakai kata-kata yang terbaik." (VMD)
Moses raised another objection to GOD: "Master, please, I don't talk well. I've never been good with words, neither before nor after you spoke to me. I stutter and stammer." (MSG)
Manakah lebih baik: kelihatan menolak di awal dan tidak mau, tetapi akhirnya mau melakukan serta ternyata sungguh-sungguh tulus, ataukah yang terlihat semangat dan antusiasme di awal, namun ternyata berhenti dan tidak mau melakukan pada akhirnya?
Musa awalnya enggan menjalani dan menerima panggilan hidupnya dari Allah, terutama dengan alasan tidak pandai berbicara. Namun puji Tuhan karena akhirnya Musa bersedia menerima serta menjalaninya. Allah pun menolong, memperlengkapi serta menyertainya.
Saat Allah memanggil kita untuk suatu tugas, taatlah, Ia akan menyediakan semua sarana serta kesanggupan untuk menunaikan tugas itu. Berjalan bersama Allah dengan segala keterbatasan yang ada pada kita, masih lebih baik daripada memiliki segala sesuatu namun tidak lagi mengandalkan Dia.
Matius 21 : 28 – 31b, "'Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?' Jawab mereka: 'Yang terakhir.'"
"Sekarang bagaimana pendapatmu tentang hal ini?" kata Yesus selanjutnya. "Adalah seorang ayah yang mempunyai dua anak laki-laki. Orang itu pergi kepada anaknya yang sulung dan berkata, 'Nak, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' Anak itu menjawab, 'Baik, Ayah!' Tetapi ia tidak pergi. Lalu ayah itu datang kepada anaknya yang kedua dan mengatakan hal yang sama. Anak itu menjawab, 'Saya tidak mau,' tetapi kemudian berubah pikiran lalu pergi juga. Dari antara kedua anak itu, yang manakah yang melakukan kehendak ayahnya?" "Yang kedua," jawab imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu. (BIS)
~ FG