Allah Mahahadir, di manapun Ia ada. Jadi, ke manakah kita dapat lari, pergi, menjauh dari-Nya? Seperti pemazmur yang pernah mengingatkan:
"Ke mana aku dapat pergi agar luput dari kuasa-Mu? Ke mana aku dapat lari menjauh dari hadapan-Mu? Jika aku naik ke langit, Engkau ada di sana, jika aku tidur di alam maut, di situ pun Engkau ada. Jika aku terbang lewat ufuk timur atau berdiam di ujung barat yang paling jauh, di sana pun Engkau menolong aku; di sana juga tangan-Mu membimbing aku. Jika aku minta supaya gelap menyelubungi aku, dan terang di sekelilingku menjadi malam, maka kegelapan itu pun tidak gelap bagi-Mu; malam itu terang seperti siang, dan gelap itu seperti terang." ~ Mazmur 139 : 7 – 12 (BIS)
Is there anyplace I can go to avoid your Spirit? to be out of your sight? If I climb to the sky, you're there! If I go underground, you're there! If I flew on morning's wings to the far western horizon, You'd find me in a minute--you're already there waiting! Then I said to myself, "Oh, he even sees me in the dark! At night I'm immersed in the light!" It's a fact: darkness isn't dark to you; night and day, darkness and light, they're all the same to you. (MSG)
Full Life Note, sementara itu mengingatkan juga, ada berbagai aspek dari sifat-sifat khas Allah, khususnya kemahahadiran dan kemahatahuan-Nya terkait pemeliharaan umat-Nya. Ia mempunyai pengetahuan sempurna tentang kita, senantiasa beserta kita, dan pikiran-Nya bahkan diarahkan kepada kita dalam setiap situasi. Dalam setiap situasi. Sebagai anak-anak-Nya, kita tidak pernah dapat bergerak di luar jangkauan perhatian, bimbingan, dan kekuatan Allah yang menopang.
Kemudian, John Wycliffe pernah mengungkapkan, pemazmur menunjukkan dia tidak mungkin dapat lari dari perhatian Allah secara pribadi. Bukannya bermaksud untuk mencoba melakukannya, melainkan ia sedang mengemukakan keyakinan serta pemikirannya.
Tiada tempat yang paling tepat untuk bersembunyi dari Allah kita. Ia hadir di manapun. Omnipresent. Tidak ada yang mampu lari dari-Nya!
~ FG