Yosua 1 : 7, "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi."
Beberapa kali Allah mengingatkan Yosua, panglima perang dan pemimpin yang baru itu setelah Musa tiada, untuk menguatkan serta meneguhkan hatinya, dua-tiga kali Ia mengingatkannya, artinya kita tahu bahwa sangat penting baginya. Bahkan dinyatakan, dengan sungguh-sungguh. Juga terutama dalam menaati perintah-Nya.
Kuat serta teguh hati juga dapat berarti bertekad serta penuh percaya. Kemudian, mengerahkan segala daya maupun sesuatu yang kita punya, dengan segenap hati serta jiwa.
Namun engkau harus tetap kuat dan perkasa, dan menaati dengan saksama setiap hukum yang diberikan Musa kepadamu. Karena, apabila engkau setia menaati semua hukum itu dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, engkau akan berhasil ke mana pun engkau pergi. (FAYH)
Give it everything you have, heart and soul. Make sure you carry out The Revelation that Moses commanded you, every bit of it. Don't get off track, either left or right, so as to make sure you get to where you're going. (MSG)
Long ago I promised the ancestors of Israel that I would give this land to their descendants. So be strong and brave! Be careful to do everything my servant Moses taught you. Never stop reading The Book of the Law he gave you. Day and night you must think about what it says. If you obey it completely, you and Israel will be able to take this land. (CEV)
Yosua juga membesarkan hatinya sendiri, dalam hal ini dengan janji serta hadirat Allah sebagai penopang hidupnya. Meski kita tahu sudah sejak lama Yosua menunjukkan keberanian, seperti halnya ketika tetap maju bersama Kaleb untuk hasil mengintai Tanah Kanaan. Dan menurut Matthew Henry, sekalipun begitu, Allah memandang pantas untuk menanamkan perintah tersebut ke dalam diri Yosua. Sebab orang-orang yang beroleh anugerah perlu dipanggil berkali-kali untuk melatih memakai anugerah itu dan berkembang di dalamnya. Mengapa demikian?
Sebab Yosua pernah merasa rendah hati ataupun hina di pandangan matanya sendiri. Mungkin sering kali maupun sedang kita mengalami seperti itu. Ia bukannya tidak mempercayai Allah, kuasa-Nya dan janji-Nya, melainkan hanya merasa kurang percaya diri ataupun terhadap kebijaksanaan, kekuatan, serta kecukupannya sendiri untuk pekerjaan itu, terutama karena ia muncul menggantikan pribadi yang begitu luar biasa seperti Musa. Karena itulah, Allah mengulangi perkataan-Nya begitu seringnya, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Janganlah perasaan akan kelemahanmu sendiri membuatmu berkecil hati."
Karena itu, kita pun, saat berjalan dalam jalan kewajiban kita, maka kita perlu untuk kuat serta teguh hati. Bersemangat, bersukacita, serta berani dengan tetap mengarahkan pandangan pada tugas ilahi dan mendengar tuntunnan-Nya setiap hari. Seperti halnya Pribadi Tuhan Yesus sendiri terus mengarahkan perhatian-Nya pada kehendak Allah Bapa serta tugas yang Dia terima dari Bapa-Nya, meski sewaktu masih di bawah penderitaan-penderitaan-Nya di bumi.
Mazmur 31 : 25 (MILT), "Jadilah kuat, maka Dia akan menguatkan hatimu, hai semua yang berlindung kepada TUHAN."
Karena itu, besarkanlah dan beranikanlah hatimu kalau memang kamu berharap kepada TUHAN. (FAYH)
Be brave. Be strong. Don't give up. Expect GOD to get here soon. (MSG)
Yosua 1 : 9 (FAYH), "Ya, hendaklah engkau kuat dan perkasa! Singkirkan ketakutan dan kebimbangan! Karena ingatlah, TUHAN Allahmu menyertai engkau ke mana pun engkau pergi."
Ingat, Aku sudah memerintahkan kepadamu supaya engkau sungguh-sungguh yakin dan berani! Janganlah engkau takut atau kurang bersemangat, sebab Aku TUHAN Allahmu mendampingi engkau ke mana saja engkau pergi. (BIS)
Ingatlah perintah-Ku kepadamu supaya engkau yakin dan berani! Jangan takut ataupun tawar hati, kerana Aku, TUHAN, Allahmu, menyertai engkau ke mana sahaja engkau pergi. (TMV)
~ FG