Kisah Para Rasul 17 : 6, "Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: 'Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia m telah datang juga ke mari.'"
Mengapa orang-orang percaya pada abad pertama begitu radikal mempengaruhi dunia? Padahal, mereka tidak memiliki teknologi yang mumpuni seperti saat ini. Tanpa organisasi terkenal. Tanpa gedung yang besar. Namun, sekelompok pria dan wanita berhasil mengubah dunia di abad pertama tersebut.
Dalam terjemahan New King James Version dikatakan :
But when they did not find them, they dragged Jason and some brethren to the rulers of the city, crying out, "These who have turned the world upside down have come here too."
The world upside down. Berarti, mereka menjungkirbalikkan dunia saat itu dengan kebenaran Injil, firman Tuhan.
Bagaimana dengan kita saat ini ?
Mungkin kita hidup dengan standar iman yang tidak sama seperti orang-orang Kristen abad pertama tersebut, mungkin oleh karena berbagai fasilitas yang sangat memanjakan dan meninabobokan cara kita dalam beribadah maupun hal kerohanian lainnya. Walau tidak ada yang salah dengan fasilitas-fasilitas itu, namun dampak yang kita adakan serta berikan bagi dunia sekitar masihlah kecil adanya.
Itulah sebabnya kita belum "mengacaukan", atau menjungkirbalikkan budaya-budaya dunia yang salah kaprah dengan Kabar Baik firman Tuhan, sebaliknya justru kitalah yang dikacaukan, dijungkirbalikkan, dipengaruhi.
Ibadah kita bukan hanya di dalam gedung gereja—apalagi, kitalah gereja ('eklesia') yang sesungguhnya, artinya jemaat yang dipanggil keluar—melainkan ketika doa berkat disampaikan dan kita keluar dari gedung gereja, justru ibadah sejati itulah baru dimulai. Apa pun yang kita pelajari di gereja, kita mulai praktikkan di luar. Kita senang membawa gereja ke dunia. Nah, itulah yang dilakukan oleh gereja mula-mula.
Jarang akan ada dampak jika kita hanya selalu berpikir ibadah hanya hari Minggu di dalam sebuah gedung maupun Zoom atau sosial media. Justru, di zaman yang sulit ini, di mana banyak gereja yang mungkin tutup, kita bisa berbuat baik dan saling berbagi dengan banyak orang secara konkret dan nyata.
Gereja mula-mula adalah kegerakan serta kekuatan yang luar biasa. Kiranya Tuhan pun senantiasa membawa serta mengembalikan kita ke fungsi awal gereja yang sebenarnya. Roh Allah pun mencurahkan otoritas, disiplin, penyembuhan, mukjizat, penghiburan, kekuatan, serta keberanian bagi kita untuk menjungkirbalikkan dunia dengan kuasa, kekudusan, dan kasih-Nya.
~ Ps. Billy Lantang