Kita mungkin pernah mendengar bahwa kita dapat belajar dari pengalaman orang lain—yang lebih baik supaya tidak perlu makan waktu lama ataupun mengulang kesalahan yang sama, maupun belajar dari pengalaman diri sendiri yang mungkin akan makan waktu karena kita sendiri yang harus melakukan ataupun mengalaminya.
Namun, ada konsep yang lebih menarik.
Menurut Ps. Leonardo Sjiamsuri, ada dua respons yang bisa kita lakukan terkait pengalaman maupun belajar dari sebuah kegagalan, yaitu :
Respons yang pertama ini menurut Ps. Leonardo tidak jelek juga, tetapi mungkin hanya bersifat natural.
Respons yang kedua ini bersifat lebih tinggi sebab Tuhan ingin mengajari kita sesuatu, bahkan supaya kita, maupun orang lain nantinya, dapat melihatnya melalui pola pandang atau kacamata kekekalan.
Nah, adakah sesuatu yang sedang kita alami saat ini, yang sekiranya Tuhan sedang berbicara ataupun ingin mengajarkan sesuatu kepada kita? Dengarkanlah suara-Nya dan taatilah.
Efesus 3 : 20 (TSI), "Biarlah Allah—yang mampu melakukan jauh lebih besar dari apa yang bisa kita minta atau pikirkan, selalu dimuliakan oleh kesatuan semua jemaat-Nya. Muliakanlah Dia karena kuasa-Nya yang luar biasa yang bekerja di dalam hidup kita masing-masing. Dan karena kita bersatu dengan Kristus Yesus, muliakanlah Allah dari abad ke abad sampai selama-lamanya! Amin!"
Segala kemuliaan bagi Allah. Dengan kuasa-Nya yang bekerja di dalam kita, Ia dapat melakukan jauh lebih banyak hal daripada yang berani kita bayangkan -- sama sekali melebihi segala doa, keinginan, pikiran, dan pengharapan kita. (FAYH)
God can do anything, you know--far more than you could ever imagine or guess or request in your wildest dreams! He does it not by pushing us around but by working within us, his Spirit deeply and gently within us. (MSG)
~ FG