Pada 15 April 1912, ketika kapal Titanic menjelang ketenggelamannya, ada seorang pendeta muda bernama Ps. John Harper yang turut bepergian bersama putrinya yang masih berusia enam tahun kala itu di kapal mewah tersebut.
Setelah berupaya menyelamatkan dan menaikkan putrinya ke sekoci penyelamat, bukannya ikut menyelamatkan diri, namun beliau bergegas menghampiri seorang demi seorang untuk menanyakan apakah mereka sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebelum ajal pasti yang kemungkinan besar menanti di depan mata mereka.
Dia pun berseru, "Anak-anak, wanita, dan yang belum menerima Tuhan Yesus segera ke sekoci penyelamat!! Anak-anak, wanita, dan yang belum menerima Tuhan Yesus segera ke sekoci penyelamat!!" Di detik-detik terakhir, ia masih mencari orang-orang yang bisa diselamatkan—baik dalam arti sebenarnya, terutama keselamatan jiwa mereka. Sampai akhirnya, kapal tenggelam, dan John Harper terapung di dinginnya air es malam dengan sebuah jaket pelampung.
Saat itu pun, John Harper masih mendatangi seorang pria yang terlihat terapung-apung menggunakan reruntuhan kayu-kayu kapal, dan bertanya padanya, "Apakah Saudara sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat?" "Tidak, belum…" jawabnya. Melepas jaket pelampungnya, memberikan kepada pria itu, John berkata, "Anda lebih memerlukan ini. Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan Saudara akan diselamatkan dari siksaan kekal."
Beberapa tahun kemudian, sekitar empat tahun, di kota Ontario, Canada, ketika diadakan pertemuan para penyintas atau korban-korban yang selamat dari tenggelamnya kapal Titanic, seorang pria bersaksi dan mengingat malam penentu waktu itu dan mengatakan, "Sayalah yang terakhir diselamatkan oleh Ps. John Harper sebelum beliau mengorbankan dirinya dan mati tenggelam."
Sudahkah Saudara dan saya bersaksi tentang Tuhan Yesus?
Masih ingatkah, kapan terakhir kali kita menyelamatkan satu jiwa demi nama Tuhan Yesus Kristus?
Sebelum terlambat waktunya bagi saya dan Saudara, maupun orang lain yang membutuhkannya, bersaksilah.
Kuasa Roh Kudus akan turut bekerja melalui kesaksian yang kita sampaikan. Sampaikanlah kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita, pertolongan-Nya, dan lainnya. Tidak perlu menunggu acara-acara besar juga untuk bersaksi, melainkan gunakanlah setiap kesempatan yang ada.
Kisah Para Rasul 1:8 (TSI), "Akan tetapi, kamu masing-masing akan menerima kuasa, ketika Roh Kudus datang dan tinggal di dalammu. Dengan kuasa-Nya itu, kamu akan menjadi saksi yang memberitakan tentang Aku di Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke semua daerah terpencil di dunia."
But you shall receive power (ability, efficiency, and might) when the Holy Spirit has come upon you, and you shall be My witnesses in Jerusalem and all Judea and Samaria and to the ends (the very bounds) of the earth. (AMP)
But you do need to know that the Holy Spirit will make you spiritually strong when he comes to live in you. Then you will powerfully tell people about me in Jerusalem and in all the other places in Judea district, in Samaria district, and in places far away all over the world. (DEIBLER)
~ FG