Meski mungkin memiliki kelemahan serta kekurangan, almarhum Mahatma Gandhi dikenal sebagai seorang yang tulus serta meyakini apa yang ia ucapkan dan melakukan yang ia yakini. Pernah suatu hari, seseorang bertanya kepada salah satu pekerjanya, bagaimana bisa Gandhi berpidato dengan sedemikian panjang-lebar tanpa membawa catatan apa pun di tangannya.
Asistennya itu hanya menjawab bahwa Gandhi meyakini apa yang ia ucapkan dan benar-benar bertindak sesuai ucapannya, karena itu ia tidak perlu membawa catatan apa pun.
Terkait ketulusan sendiri, apakah kita pun sudah menjadi orang yang seperti demikian? Atau masihkah bergumul dan belajar untuk melakukannya?
Amsal 4 : 25 (BIS), "Hendaklah wajahmu memancarkan kejujuran hatimu; tak perlu engkau berlaku seolah-olah ada udang di balik batu."
Look straight ahead with honest confidence; don't hang your head in shame. (GNB)
Walau memang ayat di atas pada versi Terjemahan Baru berbicara tentang mengarahkan mata kita sendiri untuk terus memandang ke depan dan tetap ke muka, terarah serta tidak mengembara, ataupun supaya berhenti melihat kesia-siaan, namun seperti yang kita baca pada terjemahan lainnya dapat berbicara mengenai ketulusan, tanpa memiliki motif, tujuan ataupun maksud tersembunyi di balik apa yang ditampilkan atau ditampakkan.
Mengapa kita perlu tulus hati? Sebab ketidaktulusan dapat membuat kita hidup dalam rasa malu, ketakutan serta kebohongan. Terutama, apabila kita mau menjadi tulus, Tuhan malah akan memberkati kita.
Mazmur 125 : 4 (KSKK), "Berlakulah baik, ya Tuhan, kepada mereka yang baik, kepada mereka yang jujur hatinya."
Ya TUHAN, berbuat baiklah kepada orang-orang yang baik, yang hatinya benar di hadapan TUHAN. (FAYH)
O LORD, do good to those who are good, whose hearts are in tune with you. (NLT)
Mazmur 7 : 10, "Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati."
TUHAN adalah perisaiku; Ia akan membela aku. Ia menyelamatkan orang-orang yang hatinya benar dan tulus. (FAYH)
Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. (Mzm 73 : 1)
~ FG