Jika mau jujur, sampai seberapakah kadar keegoisan kita sekarang?
Sebab, sering kali kita hanya memikirkan kepentingan, keinginan, dan kebutuhan diri maupun pihak kita sendiri (me and we).
Bahkan sedekat apa pun hubungan kita dengan Tuhan ataupun seberapa lama pun telah merasa melayani Dia, tidak menjamin bahwa kita pun tidak egois.
Filipi 2 : 20 – 21, "Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan aku dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus."
Puji Tuhan apabila masih ada contoh-contoh orang yang tidak egois seperti Paulus, Timotius, maupun Epafroditus yang sekalipun sakit serta nyaris mati, tetapi masih mau melayani dan menolong (Flp. 2 : 25).
Bagaimana dengan kita, maukah menjadi teladan seperti itu?
Filipi 2 : 2b – 4, "Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."
"While personal maturity may mean being able to see beyond yourself, leadership maturity means considering others before yourself." ~ John C. Maxwell
"Do you know why the Bible teaches us to die to ourselves? Dead people are easy to get along with. They really are. You can ignore them all day and they never get upset. You can poke them with a stick and they never hit you back. They never complain if you fail to meet their emotional needs (mostly due to the fact that most of their needs are pretty low). If you don't clean the house in a perfect way (hiding stuff under the couch or stuffing what is on the counter into the contents of a single shelf), they don't care. You won't hear a single criticism from them. Dead people are very easy to get along with." ~ Mark Gungor
~ FG