Mazmur 94 : 19 (BIS), "Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku."
When I worried about many things, your assuring words soothed my soul. (GWV)
TUHAN, apabila pikiranku diliputi keragu-raguan dan hatiku gelisah, tenangkanlah aku dan berilah aku penghiburan dan harapan baru. (FAYH)
Cenderungkah kita merasa kuat sendiri, padahal pikiran sedang sesak oleh berbagai masalah maupun hati begitu tertekan karena pergumulan? Belum lagi ditambah hal-hal yang lain dalam keseharian.
Jika kita tidak jujur, berseru serta berserah pada Allah, dan mengharap pertolongan maupun kasih karunia-Nya, kita akan semakin terpuruk ataupun terjeremus pada hal yang salah.
Matthew Henry pernah mengingatkan, "Penghiburan-penghiburan ilahi merupakan kelegaan yang sesungguhnya bagi jiwa yang gelisah. Berbeda dari penghiburan-penghiburan duniawi yang hanya memberi sedikit kenikmatan bagi jiwa yang dicekam pikiran-pikiran yang sedih. Sedangkan, penghiburan dari Allah menjangkau sedalam jiwa dan membawa damai."
Jadi, bukan lagi bergantung pada kemampuan diri sendiri, kepandaian, kecakapan, kekayaan, keberhasilan, bahkan hal-hal lahiriah lainnya saja, melainkan lebih pada apa yang bertahan kekal.
~ FG