Kita pernah mendengar peribahasa, "The devil finds work for idle hands," atau kata Henry David Thoreau, si jahat yaitu Iblis akan dengan mudah menggerakkan, mempekerjakan seseorang yang tidak memanfaatkan dan menggunakan waktunya secara baik.
Kita pun tahu, raja Daud, ketika sementara raja-raja lain pergi berperang, ia malah melalaikan tanggung jawab serta mengalihkan kepemimpinannya kepada bawahannya. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya, yang mau turut berada di medan perang.
2 Samuel 11 : 1 – 2, "Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya."
Raja-raja biasanya maju berperang pada musim semi. Dan pada musim semi tahun itu Daud menyuruh Yoab maju berperang bersama para perwiranya dan seluruh tentara Israel; lalu mereka mengalahkan orang Amon dan mengepung kota Raba. Tetapi Daud tinggal di Yerusalem. Pada suatu sore, setelah Daud bangun tidur, ia berjalan-jalan di atap istana yang datar itu. Dari situ ia melihat seorang wanita sedang mandi, dan wanita itu sangat cantik. (BIS)
It was now spring, the time when kings go to war. David sent out the whole Israelite army under the command of Joab and his officers. They destroyed the Ammonite army and surrounded the capital city of Rabbah, but David stayed in Jerusalem. Late one afternoon, David got up from a nap and was walking around on the flat roof of his palace. A beautiful young woman was down below in her courtyard, bathing as her religion required. David happened to see her, and he sent one of his servants to find out who she was. The servant came back and told David, "Her name is Bathsheba. She is the daughter of Eliam, and she is the wife of Uriah the Hittite." David sent some messengers to bring her to his palace. She came to him, and he slept with her. Then she returned home. (CEV)
Akibatnya, alih-alih memimpin pasukan dalam peperangan, dan hanya leyeh-leyeh di istananya, Daud jatuh dalam dosa. Sikap hati yang lembek dan hidup yang serbanyaman serta mewah sebagai raja menghancurkan kerohanian dan moralnya, serta membuatnya mengandalkan diri, hanya menuruti keinginan atau kepentingan sendiri.
Menurut Matthew Henry, andaikata raja Daud berada di tempat tugasnya memimpin segenap prajuritnya, ia akan jauh dari godaan ini. Ketika meninggalkan kewajiban, kita berjalan menuju godaan. Padahal, seharusnya waktu itu dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan lain, entah bagi kemajuan dirinya maupun kebaikan orang lain. Dahulu pada masa susah, ia suka berdoa, bukan hanya pagi ataupun petang hari, melainkan juga tengah hari. Kemalasan memberi kesempatan emas bagi si penggoda.
Dosa itu jalannya terjal ke bawah. Ketika mulai berbuat jahat, mereka tidak bisa menghentikan dengan segera. Memulai hawa nafsu, seperti halnya memulai pertengkaran, adalah seperti membuka jalan air. Karena itu, berhikmatlah untuk undur sebelum hawa nafsu mulai. Orang yang berzina tidak saja menjahati dan menghancurkan jiwanya sendiri, tetapi juga, sedapat mungkin, jiwa orang lain. Dan bagaimana mungkin ia akan bisa mempunyai muka untuk menegur atau menghukum orang lain atas suatu perbuatan, sementara dirinya bersalah atas perbuatan yang sama? Melalui ini pun kita diajar betapa perlu berdoa setiap hari memohon kepada Bapa di surga janganlah membawa kita ke dalam pencobaan, serta agar kita berjaga-jaga supaya tidak jatuh ke dalamnya.
Amsal 16 : 27 – 29 (FAYH), "Tangan yang menganggur menjadi alat setan; bibir yang menganggur menjadi penyambung lidahnya. Orang jahat menaburkan benih-benih pertengkaran; fitnah menimbulkan perpecahan di antara sahabat. Orang jahat suka membujuk orang lain -- untuk menjerumuskan dia ke dalam dosa."
Si pembuat ulah mempersiapkan aib, api yang berkobar-kobar ada di bibirnya. Seorang penjahat memicu persoalan, kata-katanya yang penuh kritik memisahkan teman-teman. Orang yang kejam menipu sesamanya dan membawanya sepanjang lorong yang tidak baik. (KSKK)
Idle hands are the devil's workshop; idle lips are his mouthpiece. An evil man sows strife; gossip separates the best of friends. Wickedness loves company—and leads others into sin. (Living Bible)
Tuhan Allah pasti senang melihat kalau kita giat dalam bekerja, terutama melakukan pekerjaan bagi Dia. Seperti halnya para ayah betapa senangnya hati sewaktu mendengar, melihat serta menyadari anak-anaknya yang mau giat belajar dan bersemangat.
1 Korintus 15 : 58 (BIMK) , Oleh sebab itu, Saudara-saudara yang tercinta, hendaklah kalian kuat dan teguh. Bekerjalah terus untuk Tuhan dengan sungguh-sungguh, sebab kalian mengetahui bahwa semua yang kalian kerjakan untuk Tuhan, tidak akan percuma."
Karena itu, Saudara sekalian yang saya kasihi, karena kemenangan pasti datang, maka berdirilah dengan teguh dan tetap serta lakukanlah selalu pekerjaan Tuhan, karena Saudara tahu bahwa dengan adanya kebangkitan, apa pun yang Saudara lakukan bagi Tuhan tidak akan sia-sia. (FAYH)
Oleh karena itu, Saudara-saudari yang saya kasihi, bertahanlah! Apa pun tidak boleh mengguncangkan keyakinanmu! Berikanlah dirimu sepenuhnya kepada pekerjaan pelayanan Tuhan Yesus, karena kita tahu—dengan pimpinan Tuhan, apa saja yang kita kerjakan tidak akan pernah sia-sia. (TSI)
~ FG