Ps. Juan Mogi pernah membagikan sebuah ilustrasi tentang tes sumur.
Tes sumur itu sendiri merupakan saat suatu hal ataupun segala sesuatu tidak berjalan dengan baik di dalam kehidupan kita. Entahkah hal itu keadaan ekonomi kita, rumah tangga atau keluarga, kesehatan, serta kerohanian—dan rasanya seperti berada di sumur yang dalam serta kering, tiada berair.
Yusuf pun pernah mengalaminya ketika diseret serta dibuang oleh saudara-saudaranya yang membencinya, ke dalam sumur ataupun penampung air yang sedang kering, sebelum menjualnya menjadi sebagai seorang budak.
Kejadian 37 : 22 – 25, "Lagi kata Ruben kepada mereka: 'Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia'--maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir."
"Kita lemparkan saja ke dalam sumur di padang gurun ini, tetapi jangan kita pukul atau lukai dia." Hal itu dikatakannya karena ia bermaksud menyelamatkan Yusuf dan menyuruh dia pulang ke rumah. Ketika Yusuf sampai kepada abang-abangnya, dengan kasar mereka menanggalkan jubah Yusuf yang sangat bagus itu. Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Ketika mereka sedang makan, tiba-tiba terlihat oleh mereka suatu kafilah orang Ismael yang sedang dalam perjalanan dari Gilead ke Mesir. Unta-unta mereka bermuatan rempah-rempah dan kismis. (BIS)
Jika berada dalam situasi seperti dalam sebuah sumur, akan sering kali kita merasa berkecil hati maupun depresi dan kehilangan harapan. Mengapa? Sebab, seolah-olah tidak ada jalan keluar ataupun rasanya seperti lama sekali berada dalam sumur tersebut. Dan tiada yang menolong.
Keadaan tes sumur merupakan keadaan yang sangat tidak enak. Sebab merupakan sebuah keadaan yang sepertinya tidak ada pengharapan, baik depan, kanan, kiri, bawah dan belakang. Namun, jangan lupa, masih harapan dengan kita melihat ke atas! Dengan kata lain, memandang ke surga dan berseru serta berharap hanya kepada Tuhan Yesus.
Mungkin keadaan kita seperti demikian sekarang-sekarang ini, berada dalam sebuah sumur kering di padang gurun. Berseru dan berharaplah kepada Tuhan, ambil waktu saat teduh di dalam hadirat-Nya kembali, hanya berduaan dengan-Nya, sampai Ia menjawab doa dan menolong kita, mengaruniakan kekuatan, sukacita surgawi, serta damai sejahtera-Nya yang melampaui segala akal dan pikiran kita.
Allah sanggup serta memiliki banyak untuk menolong dan membawa hidup kita menuju kebaikan. Sekalipun kita mungkin sedang mengalami penderitaan serta pergumulan, tetaplah setia dan hidup dalam kebenaran, supaya pada akhirnya rancangan Allah yang penuh damai sejahtera serta masa depan yang penuh dengan pengharapan terwujud bagi masing-masing kita.
Filipi 4 : 7 (TSI), "Dengan demikian, ketenangan dalam perlindungan Allah yang kita terima karena bersatu dengan Kristus Yesus akan menjadi seperti pengawal, yang akan selalu menjaga hati dan pikiranmu. Ketenangan yang diberikan Allah itu melebihi segala pengertian manusia!"
Bila Saudara melakukan hal-hal ini, Saudara akan mengalami damai Allah yang jauh melebihi pengertian akal manusia. Damai-Nya akan menjadikan pikiran dan hati Saudara tenang dan tentram, sementara Saudara mempercayakan diri kepada Kristus Yesus. (FAYH)
Before you know it, a sense of God's wholeness, everything coming together for good, will come and settle you down. It's wonderful what happens when Christ displaces worry at the center of your life. (MSG)
~ FG