Kita bisa saja mengenal banyak isi firman Tuhan, mengetahui ilmu teologi, mengikuti studi Alkitab ataupun aktivitas ini dan itu, mampu memperdebatkan sesuatu secara fasih dan benar, bahkan menuliskan, menyanyikan dan membicarakan segala hal yang baik tentang Tuhan, tetapi tanpa sungguh-sungguh mau mengasihi, memahami atau mengenal Dia pribadi dengan tulus.
Padahal, Ia menginginkan dan terlebih rindu agar kita sungguh-sungguh mengasihi Dia melebihi segalanya.
Markus 12 : 30 (BSD), "Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu. Cintailah Dia dengan seluruh perasaanmu, segenap jiwamu, dan seluruh pikiranmu serta dalam semua perbuatanmu."
So love the Lord God with all your passion and prayer and intelligence and energy. (MSG)
You must show that you love him in all the ways that you live! Show it in all that you want and feel, in all that you think, and in all that you do! (DEIBLER)
Seperti halnya Tuhan Yesus sendiri mengenal Allah Bapa, demikian pula hendaknya kita meneladan Dia untuk mengenal Allah, dan kita sungguh-sungguh dikenal oleh-Nya supaya jangan sampai dicampakkan pada Hari Penghakiman terakhir (Matius 7 : 23).
Pengenalan dan kasih Allah bagi kita anak-anak-Nya penuh akan kasih sayang, kasih setia dan kepedulian. Kita masing-masing terukir di telapak tangan-Nya (Yesaya 49 : 16) dan tidak pernah dilupakan-Nya oleh karena mata-Nya senantiasa tertuju pada kita serta demi kebaikan kita.
Yohanes 10 : 24 (TSI), "Namun Aku adalah gembala yang setia. Aku menyerahkan nyawa-Ku untuk menyelamatkan domba-domba-Ku. Sama seperti Bapa-Ku sangat mengenal Aku, begitu juga Aku mengenal domba-domba-Ku. Dan sama seperti Aku sangat mengenal Bapa, begitu pula domba-domba-Ku mengenal Aku."
Akulah gembala yang baik. Sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, begitu juga Aku mengenal domba-domba-Ku dan mereka pun mengenal Aku. Dan Aku bersedia mati untuk mereka. (BSD)
Akulah gembala yang baik. Aku menjaga domba-domba itu. Aku mengenal domba-domba-Ku, sama seperti Bapa mengenal Aku. Dan domba-domba-Ku mengenal Aku, sama seperti Aku mengenal Bapa. Aku memberikan hidup-Ku bagi domba-domba-Ku. (VMD)
Vincent van Gogh pernah berkata, "I feel that there is nothing more truly artistic than to love people," atau tiada hal lain lebih baik dalam menunjukkan mahakarya seni terindah selain mengasihi orang lain. Betapa lebih mulianya apabila kita belajar mengasihi Tuhan dengan segenap diri kita.
Karena itu, janganlah membanggakan sesuatu yang lain—sekadar pengetahuan dunia, kemampuan ataupun kekayaan—melainkan bersukacitalah saja apabila hubungan pribadi kita dengan Tuhan benar dan baik, serta karena kasih karunia-Nya yang menolong kita untuk hidup benar.
Semua hal di dunia ini hilang maknanya apabila dibandingkan dengan pengenalan akan Allah. Sebab hal yang paling berharga atau nilai hidup yang sejati ialah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, jalan-jalan-Nya, membiarkan dan mengizinkan Ia memenuhi kita dengan Roh Kudus yang menuntun langkah serta memimpin hidup kita sehari-hari.
Yeremia 9 : 24 BIS), "Siapa mau berbangga tentang sesuatu, haruslah berbangga bahwa ia mengenal dan mengerti Aku; bahwa ia tahu Aku mengasihi untuk selama-lamanya dan Aku menegakkan hukum serta keadilan di dunia. Semuanya itu menyenangkan hati-Ku. Aku, TUHAN, yang mengatakan itu." (BIS)
"Jika seseorang mau bangga, biarlah mereka bangga karena hal ini: Biarlah mereka bangga bahwa mereka telah belajar mengenal Aku. Biarlah mereka bangga bahwa mereka telah mengerti bahwa Akulah TUHAN, yang baik dan jujur, dan bahwa Aku melakukan yang baik di atas bumi. Aku senang atas semuanya itu." Demikianlah firman TUHAN. (VMD)
Biarlah mereka bermegah hanya karena hal ini: Bahwa mereka benar-benar mengenal Aku, dan mengerti bahwa Aku adalah TUHAN yang adil dan benar, yang selalu menyatakan kasih setia; karena itulah sifat-sifat yang Kusukai." Demikianlah firman TUHAN. (FAYH)
Sementara menuliskan dan merenungkan semua ini, saya pun diuji, apakah saya sungguh-sungguh mengasihi Tuhan? Bagaimana dengan Saudara?
~ FG