Kita mungkin sering mendengar istilah, "Lari dari kenyataan," yang menggambarkan keadaan ataupun keinginan untuk menghindari masalah-masalah tertentu. Bagaimana dengan kita, apakah cenderung seperti demikian? Semestinya kita tidak melakukan hal tersebut, melainkan mau menghadapi apa pun yang perlu kita hadapi secara jujur, penuh keberanian dan kerendahan hati.
Banyak orang, bahkan mungkin kita sendiri terkadang malah melampiaskan kekesalan, kekecewaan maupun kemarahan lewat hal-hal lain saat merasa ada masalah yang begitu membebani pikiran, dan bukannya menghadapinya, terutama bersama penyertaan serta pertolongan Tuhan. Bersyukur apabila kita masih dapat tetap melakukan apa yang baik.
Ps. Sendy Soedjak pernah berkata, "Dalam setiap masalah, bukan apa masalahnya yang penting, tetapi apa pesan Tuhan lewat ini semua." Jika kita cepat taat, maka kita akan cepat lulus serta pulih kembali.
Mari jangan lagi lari dari kenyataan ataupun masalah dan pergumulan, melainkan hadapilah. Andalkanlah Allah dan berlarilah hanya kepada-Nya. Tuhan Yesus pun tidak pernah lari dari masalah. Ia rela menghadapinya. Bahkan maju ke depan.
Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" (Yohanes 18 : 4)
Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." (Yohanes 18 : 8)
~ FG