Adalah seorang yang kaya raya, yakni Barzilai, yang pernah menolong raja Daud pada masa krisis dengan menyediakan serta membawakan berbagai perbekalan baginya. Ataupun ketika terjadi pemberontakan oleh Absalom, putra raja Daud sendiri.
2 Samuel 17 : 27 – 29, "Ketika Daud tiba di Mahanaim, maka Sobi bin Nahas, dari Raba, kota bani Amon, dan Makhir bin Amiel, dari Lodebar, dan Barzilai, orang Gilead, dari Rogelim, membawa tempat tidur, pasu, periuk belanga, juga gandum, jelai, tepung, bertih gandum, kacang babi, kacang merah besar, kacang merah kecil, madu, dadih, kambing domba dan keju lembu bagi Daud dan bagi rakyat yang bersama-sama dengan dia, untuk dimakan, sebab kata mereka: 'Rakyat ini tentu telah menjadi lapar, lelah dan haus di padang gurun.'"
Pun Barzilai yang mendukung raja dengan hartanya yang banyak, serta merupakan pengikut maupun penasihat yang setia baginya, meski pada hari tuanya memilih untuk tidak melibatkan diri dalam lingkungan istana. Entah apa pun pertimbangannya, mungkin semata-mata karena usianya yang lanjut menurut Alkitab, delapan puluh tahun, namun ia telah memberikan sumbangsih ataupun kontribusi dalam hidupnya.
Barzilai rela dan murah hati dalam memberi, bukan hanya sudah terbukti secara materi, melainkan pula lewat pikiran, tenaga dan waktu.
Bagaimana dengan kita sendiri? Masih adakah kerinduan dalam hati untuk memberi maupun membantu orang lain? Kesempatan untuk memberi merupakan anugerah bagi kita semua. Seperti halnya Barzilai, seberapa pun yang kita punya, rela hatilah untuk memberi, terutama bukan hanya secara materi, melainkan waktu, tenaga, pikiran, pelayanan dan lainnya.
2 Samuel 19 : 31 – 32, 39, "Juga Barzilai, orang Gilead itu, telah datang dari Ragelim dan ikut bersama-sama raja ke sungai Yordan untuk mengantarkannya sampai di sana. Barzilai itu sudah sangat tua, delapan puluh tahun umurnya. Ia menyediakan makanan bagi raja selama ia tinggal di Mahanaim, sebab ia seorang yang sangat kaya. Kemudian seluruh rakyat menyeberangi sungai Yordan. Juga raja menyeberang, setelah berpamitan dengan Barzilai dengan ciuman. Lalu orang inipun pulanglah ke tempat kediamannya."
Barzilai, orang Gilead, juga telah datang dari Ragelim dan telah turut menyeberangi sungai Yordan bersama dengan raja; kemudian ia mengucapkan selamat berpisah kepada raja. Barzilai sudah tua berumur delapan puluh tahun dan dia seorang yang sangat kaya. Dialah orang yang menyediakan makanan dan kebutuhan hidup untuk raja dan hamba-hambanya selama mereka tinggal di Mahanaim. Sesudah semua orang yang bersama dengan raja selesai melakukan penyeberangan, raja juga menyeberang, maka raja merangkul dan memberkati Barzilai, lalu Barzilai pulang ke rumahnya di Mahanaim. (KSKK)
~ FG