2 Tawarikh 7 : 14 (VMD), "Dan jika umat-Ku yang memanggil nama-Ku menjadi rendah hati dan berdoa, dan mencari Aku, serta meninggalkan jalannya yang jahat, Aku mendengar mereka dari surga. Aku mengampuni dosa mereka dan Aku memulihkan negerinya."
Lalu umat-Ku mau merendahkan diri serta berdoa, dan mencari hadirat-Ku serta meninggalkan segala kejahatan mereka, maka Aku akan mendengar dari surga doa mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka serta menjadikan negeri itu subur kembali. (FAYH)
Bagaimanakah cara kita merendahkan hati, bukan hanya di depan manusia, melainkan juga terutama di hadapan Allah? Mungkin sering kali kita mempraktikkan sikap rendah hati yang palsu, tidak tulus ataupun sekadar berpura-pura.
Lantas, apa tandanya kita rendah hati secara tulus? Tidak ada atau memiliki motif lain di baliknya, selain hanya ingin merendahkan hati.
Rendah hati yang palsu, baik di hadapan orang lain maupun terutama di hadapan-Nya, itu ibarat rem sepeda motor yang sudah rusak, berdecit memekakkan telinga, dan agaknya hampir percuma saja menggunakannya. Jika tidak segera diperbaiki, di bengkel misalnya, kemungkinan besar akan benar-benar aus ataupun rusak, tidak bisa dipakai lagi.
Karenanya, marilah merendahkan hati kita dengan apa adanya, bukan yang berpura-pura. Terutama di hadirat-Nya, Allah yang mengetahui segala sesuatu.
1 Petrus 5 : 6, "Karena itu, apa pun yang terjadi rendahkanlah hatimu di hadapan Allah Yang Mahakuasa, maka pada waktu Dia berkenan, Dia akan meninggikan kamu."
So humble yourselves under the mighty power of God, and in his good time he will honor you. (NLT)
So be content with who you are, and don't put on airs. God's strong hand is on you; he'll promote you at the right time. (MSG)
~ FG