Mungkin sering atau pernah kita mendengar istilah tentang grey area atau wilayah abu-abu. Artinya? Salah satunya, tidak jelas. Tidak memihak pada pilihan yang tetap. Ataupun suam-suam kuku. Tidak dingin, tidak panas.
Keadaan tersebutlah yang menggambarkan jemaat di Laodikia waktu itu, sehingga membangkitkan kegeraman Tuhan. Mereka tidak menetapkan hati untuk benar-benar mengasihi Tuhan. Kerohanian mereka tidak bertumbuh-tumbuh atau berbuah, ataupun sekadar terlihat rohani di luar, tetapi sembari menikmati hidup dalam dosa.
Wahyu 3 : 16 (TSI), "Jadi kalian bisa digambarkan seperti makanan yang suam-suam kuku saja—tidak dingin dan juga tidak panas. Maksud-Ku, kalian seperti makanan yang sesudah Aku rasa, Ku-muntahkan dari mulut-Ku!"
You're stale. You're stagnant. You make me want to vomit. (MSG)
Because you are neither enthusiastic about me nor concerned about your lack of spiritual growth, I am about to reject you, as if I were spitting lukewarm water out of my mouth. (DEIBLER)
Menurut catatan Full Life, jemaat yang suam-suam kuku adalah berkompromi dengan dunia dan mirip masyarakat sekelilingnya. Mereka mengakui kekristenan, namun sesungguhnya keadaannya secara rohani kering, malang dan menyedihkan, bahkan mungkin sedang dalam risiko berbahaya.
Bagaimana dengan kita hari ini?
Jangan menyimpang dari jalan Tuhan ataupun bergeser fokus utama hati serta hidup kita, yaitu untuk memuliakan Dia. Tujuan hidup kita yanhg sebenarnya bukanlah sekadar sukses ataupun berhasil, melainkan berdampak, membuat orang-orang menjadi lebih baik, dipulihkan, serta merasakan dan mengalami kasih Tuhan Yesus dalam hidup mereka.
Ulangan 28 : 14, "Dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."
Tetapi jangan sekali-kali melalaikan perintah-perintah itu dengan cara bagaimanapun juga. Jangan juga memuja dan mengabdi kepada ilah-ilah lain. (BIS)
Jika kita sedang jatuh, kembalilah kepada Tuhan, memohon kasih karunia-Nya. Kemudian, tetaplah berada dan berjalan dalam kebenaran, supaya kita menerima berkat, hadirat dan persekutuan yang manis dengan Tuhan.
Amsal 4 : 27, "Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan."
Jauhilah yang jahat, dan hiduplah dengan jujur. Janganlah sekali-kali menyimpang dari jalan yang benar. (BIS)
Janganlah menyimpang ke kiri atau ke kanan. Jauhkanlah kakimu dari bahaya. (FAYH)
~ FG