Amsal 8 : 13, "Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat."
Mungkin kita bisa saja dengan segera mengingat ataupun atau cepat menjawab peristiwa-peristiwa apa paling menyenangkan yang pernah kita alami dan membuat jadi kenangan. Namun, tahukah kita apa saja yang kita benci? Atau belum tahu serta sadarkah kita akan apa yang kita benci maupun sukai?
Menghormati TUHAN berarti membenci kejahatan; aku tidak menyukai kesombongan dan keangkuhan. Aku benci tingkah laku yang jahat dan kata-kata tipu muslihat. (BIS)
Jika orang hormat dan takut akan Allah, ia akan membenci kejahatan. Karena kebijaksanaan membenci kesombongan, ketinggian hati, kebobrokan, dan segala macam penipuan. (FAYH)
Menurut John Utley, bahkan sesungguhnya ada dua jenis perkumpulan:
Takut akan Allah semestinya membuat kita mau menjauhi, membenci kejahatan atau perbuatan jahat dan dosa, yang dapat menghancurkan kita pada akhirnya, terutama anggota-anggota keluarga kita.
Bukannya kita memusuhi ataupun membenci orang-orang yang berbuat jahat maupun jatuh dalam dosa, melainkan pada apa yang mereka lakukan atau perbuat, apalagi bila secara sengaja serta terus-menerus mengeraskan hati untuk melakukannya dan tidak ingin berubah ataupun hidup dalam pertobatan.
Hikmat dari Allah akan mengisi hati kita dengan hal-hal baik, serta kerinduan untuk memilih dan melakukan hal-hal yang benar. Sebab di mana ada rasa hormat terhadap Allah, di situ ada rasa ngeri terhadap dosa.
Kita tidak bisa bersikap netral, sebab pada saatnya kelak akan datang ketika harus memilih antara berpihak pada kebenaran ataukah apa yang jahat. Apabila tidak berpegang teguh pada kebenaran yang kita yakini, pada akhirnya kita akan kalah dan m menyerah terhadap kejahatan.
Mazmur 26 : 5, "Aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk."
~ FG