Kemarin kita telah membaca dan belajar untuk memilih serta melakukan hal yang benar.
Hari ini kita akan sedikit menambah lagi terkait kebenaran juga, yaitu jangan menjadi serupa dengan dunia. Apa artinya?
Roma 12 : 2, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
Janganlah mengikuti kebiasaan orang-orang di dunia ini. Biarkanlah Allah memberikan pikiran yang baru kepada kalian, supaya hati kalian berubah. Maka kalian akan tahu apa kemauan Allah, yaitu apa yang baik, apa yang menyenangkan hati-Nya, dan apa yang sempurna. (BSD)
Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara. (FAYH)
Menurut mendiang Ev. Billy Graham, ada empat area yang sebaiknya kita perhatikan agar tidak menjadi seturut atau serupa dunia, yaitu:
1 Petrus 5 : 8 (BIS), "Hendaklah kalian waspada dan siap siaga! Sebab Iblis adalah musuhmu. Ia seperti singa berjalan ke sana kemari sambil mengaum mencari mangsanya."
1 Korintus 6 : 19 (FAYH), "Apakah Saudara belum juga insaf bahwa tubuh Saudara adalah rumah Roh Kudus yang dikaruniakan oleh Allah kepada Saudara, dan Ia hidup di dalam Saudara? Tubuh Saudara bukan milik Saudara sendiri."
Terhadap keberatan itu, saya menjawab: Apa saja yang kita lakukan, baik makan atau minum atau hal yang lain, lakukanlah itu untuk memuliakan Allah! (1 Kor 10 : 31 TSI)
Ibrani 4 : 15 (TSI), "Meskipun Imam Agung kita itu ada di surga, Dia bisa turut merasakan semua kelemahan kita, karena Dia pernah hidup di dunia ini dan mengalami segala macam pencobaan sama seperti kita. Bedanya, Dia tidak pernah berdosa."
Amsal 25 : 26 (FAYH), "Apabila orang benar berkompromi dengan orang jahat, itu sama saja seperti mencemarkan sumur atau mengotorkan mata air."
Sebab Demas telah meninggalkan aku. Ia mencintai hal-hal dunia dan pergi ke Tesalonika. (2 Tim 4 : 10a FAYH)
"To see a righteous man moved from his steadfastness through fear or favour in the presence of the wicked is as disheartening as to find the stream turbid and defiled at which you were longing to quench your thirst" (Orang benar yang beralih dari ketabahannya menjadi terkalahkan oleh rasa takut atau bujukan orang-orang jahat, itu ibarat sumber mata air yang keruh serta menjijikkan, padahal kita memerlukan pelepas dahaga ataupun rasa haus darinya). ~ T. T. Perowne
~ FG