Pada khotbah ibadah raya Minggu kemarin, gembala sidang kita Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, atau yang juga lebih karib dipanggil dengan Opa Niko, membagikan salah satu tentang apa yang dilakukan oleh Elia sebelum berdoa kepada Tuhan serta doanya dijawab.
1 Raja-raja 18 : 34 – 35, "Sesudah itu ia berkata: 'Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!' Kemudian katanya: 'Buatlah begitu untuk kedua kalinya!' Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: 'Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!' Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air."
Elia menyuruh mengisi empat buyung dengan air sampai penuh, kemudian disiramkan ke atas korban bakaran dan dilakukan sebanyak tiga kali. Jadi, ada 12 buyung (tempat untuk membawa air yang besar perutnya) berisi air yang disiramkan sampai parit sekeliling mezbah yang telah diperbaiki oleh Elia menjadi penuh air.
Opa Niko menyampaikan, air waktu itu merupakan sesuatu yang sangat mahal karena sedang berada dalam masa kekeringan yang sudah berjalan tiga setengah tahun. (Terutama kekeringan rohani)! Dengan makna lain, Elia mempersembahkan sesuatu yang mahal harganya bagi Tuhan.
Sama halnya, Tuhan pun pernah menyuruh Abraham supaya mempersembahkan putranya yang dikasihi, Ishak sebagai korban bakaran. Ishak sangat berharga bagi Abraham sebab dikaruniakan oleh Tuhan pada masa tuanya, sehingga hatinya pasti sangat lekat pada Ishak. Namun, Abraham mau taat perintah Tuhan sehingga Ia pun memberkati dia berlimpah-limpah.
Bagaimana dengan kita saat Tuhan meminta mempersembahkan sesuatu yang mahal? Relakah kita? Apa saja sesuatu yang sangat mahal harganya itu bagi kita?
Atau mungkin hal-hal lainnya yang belum kita sebut maupun persembahkan kepada-Nya. Adakah yang harus serta sebaiknya kita beri dan persembahkan hari ini? Taatlah kepada Tuhan, seperti Tuhan Yesus taat kepada Bapa di surga.
1 Petrus 1 : 18 – 19, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."
"Karena kita tahu bahwa Allah sudah membayar lunas tebusan untuk membebaskan kita dari kehidupan kita yang sia-sia, yang kita warisi dari nenek moyang. Dia menebus kita bukan dengan barang-barang duniawi seperti emas atau perak, karena semua itu bisa rusak. Bayaran yang dipakai untuk membebaskan kita jauh lebih berharga, yaitu darah Kristus, yang sudah dipersembahkan seperti kurban domba yang tidak bercacat dan tidak bernoda." (TSI)
Allah membayar suatu harga tebusan untuk melepaskan Saudara dari jejak nenek moyang yang berusaha dengan sia-sia untuk mencapai surga. Sebagaimana Saudara ketahui, tebusan itu dibayar-Nya bukan dengan emas atau perak, melainkan dengan darah Kristus yang tidak ternilai harganya -- darah Domba Allah yang tidak berdosa dan tidak bernoda. (FAYH)
"Thank You Jesus, for the blood applied. Thank You Jesus, it has washed me white. Thank You Jesus, You have saved my life. Brought me from the darkness into glorious light." ~ Charity Gayle
~ FG