Efesus 4 : 26, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu."
Ada dua hal yang perlu kita ingat saat marah, yakni jangan berbuat dosa, dan janganlah matahari terbenam sebelum padam amarah kita.
Marah boleh-boleh saja, sebab merupakan suatu bentuk emosi yang telah Tuhan ciptakan pula pada diri kita. Kita pun perlu tegas dan disiplin terhadap sesuatu ataupun seseorang yang perlu dikoreksi maupun dikonfrontasi, namun jangan sampai tidak sanggup mengendalikan amarah.
Lalu, apa artinya untuk jangan terus marah sampai matahari terbenam?
Sejumlah versi menyatakan, tidak marah-marah sepanjang hari, dendam, "memanjakan" rasa marah itu sendiri, bahkan jangan pergi tidur beristirahat di malam hari sambil tetap marah, ataupun sudah berganti hari masih marah-marah, melainkan untuk berusaha segera mengatasi kemarahannya.
Jikalau Saudara marah, janganlah berdosa dengan membiarkan amarah itu menjadi dendam. Jangan membiarkan diri terus dalam keadaan marah sampai matahari terbenam. Atasilah kemarahan itu dengan segera. (FAYH)
Mazmur 4 : 4, "Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam."
Gemetarlah ketakutan dan jangan berdosa lagi. Renungkanlah sambil berdiam diri, waktu berbaring di tempat tidur. (BIS)
Biarlah kamu marah, tetapi janganlah berbuat dosa. Selidikilah hatimu apabila berbaring di tempat tidurmu, dan berdiam dirilah. (KSKK)
Jika kita melihat anak-anak kecil pun, ada karakteristik baik dari mereka yang perlu kita tiru, yakni mudah serta cepat memaafkan dan tidak menyimpan rasa dendam. Bagaimana dengan kita? Mengapa setelah dewasa, sepertinya banyak kita menjadi begitu berat serta sulit mengampuni orang lain? Padahal, dengan memiliki sikap hati selayaknya seorang anak kecil yang mau mengampuni, kita sungguh-sungguh merupakan anggota kerajaan Allah dan empunya kerajaan surga.
Matius 19 : 14, "Tetapi Yesus berkata, 'Biarkan anak-anak kecil itu datang kepada-Ku. Jangan melarang mereka. Karena orang yang seperti anak-anak itulah yang memiliki Kerajaan Surga.'"
Daripada terus-menerus tinggal dalam kondisi marah, mari menggantinya dengan mengandalkan Allah, kembali bergantung hanya pada-Nya. Jangan melulu fokus pada masalah-masalah yang ada, melainkan lebih berfokuslah pada Allah serta mengharap akan pertolongan-Nya.
Yesaya 26 : 3 (VMD), "Engkau memberikan damai sejati kepada orang yang bergantung pada-Mu, kepada mereka yang percaya kepada-Mu."
Semua orang yang percaya kepada-Nya akan tetap memiliki damai yang sempurna, yaitu semua orang yang hatinya tertuju kepada TUHAN! (FAYH)
Jauhi segala pertengkaran dan berusahalah menjalani hidup yang bersih dan suci, sebab orang yang tidak suci tidak akan melihat Tuhan. (Ibrani 12 : 14 FAYH)
~ FG