Beberapa tahun yang lampau, pada suatu cabang lomba dalam British Empire and Commonwealth Games, yakni lari 1 mil (mile run atau sekitar 1.600 meter), yang diselenggarakan di Vancouver, British Columbia, Kanada, seorang atlet bernama John Landy hampir saja memenangkan pertandingan bergengsi tersebut.
Namun, mungkin oleh "rasa penasaran", maka ia pun menoleh sejenak, sebentar, sepersekian detik ke arah belakangnya untuk mengetahui sudah sampai mana rival atlet lainnya. Sehingga, ketika ia melakukannya menjelang garis finis, dari arah sisi berlawanan yang tak terlihat olehnya, seorang atlet lain, Roger Bannister, menyalip dan memenangkan pertandingan.
Mengomentari kekalahannya waktu itu, John Landy berkata, "While Lot's wife was turned into a pillar of salt for looking back, I am probably the only one ever turned into bronze for looking back," atau dia mengingat juga sebuah kisah dalam Alkitab tentang istri Lot yang menoleh ke belakang dan berubah menjadi tiang garam (Kej. 19 : 26); sedangkan John Landy karena melihat ke belakang, walau sejenak, maka mengalami kekalahan.
But Lot's wife looked back longingly and was turned into a pillar of salt. (NET)
Istri Lot pun dalam konteks bacaan ayat di atas, tidak menganggap serius peringatan Allah. Hatinya masih terikat pada kesenangan-kesenangan keduniawian. Dia secara sadar dan sengaja ingin melihat ke belakang, ke arah Sodom, yang telah mempengaruhi serta memikat hati, pikiran dan hidupnya.
Meski perlu belajar dari sejarah, seperti ujar George Santayana, "Those who do not remember the past are condemned to repeat it," (Mereka yang enggan mengenang sejarah atau mempelajari masa lalu, akan cenderung untuk mengulang kesalahan yang sama), namun kita melakukannya dengan tujuan yang benar. Bukan supaya kembali pada masa lalu ataupun manusia lama kita.
Terutama, oleh karena Allah memiliki rancangan dan membuat sesuatu yang baru dalam kehidupan kita masing-masing. Sebab itu, janganlah lagi menengok ke belakang, meratapi masa lalu, ingin kembali menjadi seperti karakter manusia yang lama. Allah sanggup mengubahkan dan memakai apa pun kegagalan, kekecewaan, kekalahan—dengan kata lain, "lembah kelam hidup" kita—menjadi kemenangan serta kehidupan yang penuh berkat, serta yang terutama hadirat Allah.
Yesaya 43 : 19 (VMD), "Karena Akulah yang melakukan sesuatu yang baru! Sekarang kamu tumbuh seperti tananam baru. Pasti kamu tahu bahwa itu benar. Bahkan Aku membuat jalan di padang gurun, sungai akan mengalir melalui tanah kering."
Aku akan melakukan perkara yang sama sekali baru dan sekarang sudah dimulai! Masih belum tahukah kamu? Aku akan membuat jalan melalui padang gurun (supaya umat-Ku dapat pulang), dan membuat sungai-sungai bagi mereka di padang belantara! (FAYH)
"Never look back unless you are planning to go that way." ~ Henry David Thoreau
~ FG