Kedua orang calon ayah sedang berbincang-bincang di ruang beranda rumah salah satu dari mereka. Mereka pun berbicara tentang bagaimana kelak cara mereka masing-masing dalam membesarkan maupun mendidik anak.
Pria pertama, yang pemilik rumah, mengatakan, ia akan benar-benar mau terlibat dalam pendidikan anak-anaknya, berada saat mereka membutuhkannya, mengadakan mezbah keluarga bersama, mengajari saat membutuhkan, dan mengamati setiap perkembangannya.
Kemudian, calon ayah kedua, menyatakan, "Sudahlah, saya akan membiarkan saja anak-anak saya nanti apa adanya. Toh, mereka pun akan tumbuh besar sendiri." Terkesan cuek atau acuh tak acuh, serta tak terlalu mau mengambil bagian dalam mengasuh anak-anaknya kelak.
Setelah agak sedikit berdebat, mengakhiri perbincangan dan hendak pulang, sang pria empunya rumah mempersilakan dan mengajak sahabatnya itu supaya kembali mampir ke rumahnya beberapa bulan lagi. Pada saatnya menyempatkan diri ke rumahnya, calon ayah kedua tadi terhenyak karena rumah sahabatnya, terutama bagian beranda depan, sudah tampak kacau-balau, ilalang tumbuh lebat di mana-mana, seolah dibiarkan begitu saja.
Ketika ditanya ada apa dengan rumah temannya itu kok kotor dan terkesan jorok sekali, sahabatnya menjawab, "Demikian pulalah yang akan terjadi apabila kita membiarkan anak-anak kita, bukan?" sambil tersenyum, "Kalau kita saja begitu peduli terhadap keadaan lingkungan rumah ataupun sekitar kita, apalagi seharusnya cara hidup yang patut bagi anak-anak dan keluarga kita. Sebab jika tidak, lihatlah seperti halnya ilalang-ilalang ini di depan rumah, akan tumbuh liar serta tak indah dipandang."
Amsal 29 : 17 (FAYH), "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenangan pikiran dan kebahagiaan kepadamu."
Correct your children whenever they are wrong. Then you will always be proud of them. They will never make you ashamed. (ERV)
Discipline your children; you'll be glad you did--they'll turn out delightful to live with. (MSG)
Amsal 22 : 6 (BIS), "Ajarlah seorang anak cara hidup yang patut baginya, maka sampai masa tuanya ia akan hidup demikian."
~ FG