Bilangan 14 : 24, "Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya."
Mungkin kita pernah bertanya-tanya apa artinya 'lain jiwa' pada ayat firman Tuhan di atas. Sejumlah versi menyatakan bahwa ia, Kaleb, mau tetap setia kepada Tuhan, bahwa ia orang ataupun mempunyai sikap yang berbeda daripada orang-orang lainnya terutama kesepuluh pengintai yang tidak mau percaya pada Allah.
Tetapi tidak demikian hamba-Ku Kaleb. Ia tetap setia kepada-Ku. Sebab itu Aku akan membawa dia ke negeri yang telah dimasukinya. Sekarang orang Amalek dan orang Kanaan tinggal di dataran itu. Tetapi daerah itu akan menjadi milik keturunan Kaleb, hamba-Ku itu. Besok kamu harus berbalik dan pergi ke padang gurun ke arah Teluk Akaba. (Bilangan 14 : 24 BIS)
Tetapi Kaleb, hamba-Ku, adalah orang yang berbeda dengan mereka--ia menaati Aku dengan sepenuhnya. Aku akan membawa dia ke dalam negeri yang telah dikunjunginya sebagai pengintai, dan keturunannya akan mendapat bagian penuh di dalam negeri itu. (FAYH)
Ia pun mau mengikuti Tuhan dengan sepenuh hatinya, secara penuh gairah atau tetap berapi-api, meskipun fakta ataupun keadaan yang dihadapinya menjadi tantangan berat dalam hidupnya.
Menurut John Wycliffe pun, 'mengikut dengan sepenuhnya' berasal dari kata dasar yang berarti 'mengisi' serta dipergunakan untuk mengungkapkan penahbisan atau penobatan imam (lihat Bil 3:3). Juga memiliki arti 'melimpah' ataupun 'melakukan sesuatu secara berlebih-lebih tanpa pembatasan—baik yang benar maupun yang jahat.
Oleh karena Kaleb menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, maka Ia melimpahinya dengan mengisi tangannya untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Keturunannya pun akan memilikinya. Dan janji Tuhan itu pun benar-benar digenapi sepenuhnya (lihat Yosua 14:6-15).
Semoga kita pun dapat memiliki sikap yang tulus serta berbeda dan berdampak baik di antara orang-orang sekitar. Alih-alih menjadi takut, kita menunjukkan kasih; alih-alih khawatir, kita senantiasa bersukacita; alih-alih panik, kita merasakan damai sejahtera; alih-alih terbuai duka, kita memegang teguh pengharapan; dan alih-alih terus-menerus ragu, kita mau mulai yakin serta percaya dalam iman kepada Tuhan.
"Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya." (Daniel 6:3)
Segera ternyata bahwa pekerjaan Daniel lebih baik daripada pekerjaan para gubernur dan pengawas-pengawas lainnya. Karena itu, raja ingin mengangkatnya menjadi penguasa seluruh kerajaan. (BIS)
Daniel menunjukkan bahwa dirinya lebih baik daripada pengawas lainnya. Ia melakukannya dengan tabiat yang baik dan kemampuan yang luar biasa. Raja sangat terkesan dengan Daniel sehingga ia berencana mengangkatnya memerintah atas seluruh kerajaan. (VMD)
~ FG