Lukas 11 : 24 – 26, "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula."
Ayat bacaan di atas paralel dengan firman Tuhan dalam Matius 12 : 43 – 45.
Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini. (Matius 12:43-45)
When an unclean spirit goes out of a person, it passes through waterless places looking for rest but does not find it. Then it says, "I will return to the home I left." When it returns, it finds the house empty, swept clean, and put in order. Then it goes and brings with it seven other spirits more evil than itself, and they go in and live there, so the last state of that person is worse than the first. It will be that way for this evil generation as well! (NET)
Kita mungkin pernah mendengar cerita tentang si jahat yang berupaya bertamu kembali ke rumah seseorang yang pernah dikenalnya, tetapi ketika hendak masuk, sudah bukan dia lagi yang berada di sana, melainkan Tuhan Yesus yang menempatinya.
Bacaan firman Tuhan hari ini mengingatkan, dalam pertobatan serta keselamatan, sebagai orang percaya, kita tidak hanya harus dilepaskan dari dosa, melainkan juga menyerahkan diri sepenuhnya pada ketaatan yang radikal, doa, kebenaran dan firman Allah serta dipenuhi Roh Kudus. Mengapa? Oleh sebab kuasa si jahat atau Iblis tak berakhir meski setelah pertobatan, tetapi terus berlangsung sebagai suatu ancaman nyata yang berusaha menjatuhkan kita.
Karena itu, jika kita telah dimerdekakan dari kuasa si jahat, namun tidak mau sepenuhnya meninggalkan dosa ataupun tak membuka diri pada Roh Allah, sesungguhnya sedang mengundang roh-roh jahat untuk datang kembali dengan kuasa yang lebih besar dalam hidup dan diri mereka—wanita maupun pria.
Jadi, teruslah merespons dengan benar terhadap suara Tuhan dan tuntunan Roh Kudus serta mengizinkan Dia tinggal di hati kita, berada dalam hadirat-Nya setiap saat, dan senantiasa berdoa pada tiap kesempatan. Jangan izinkan si musuh mengetuk pintu hati, berkunjung, apalagi membiarkan menetap serta tinggal lagi dalam kehidupan kita yang telah dijamah, dipulihkan dan diubahkan oleh Allah.
~ FG