Bunga matahari atau sunflower juga disebut sebagai happy flower atau 'bunga yang berbahagia'. Mengapa? Karena bunga-bunga tersebut menggambarkan bentuk matahari yang bersinar, serta sering kali dalam film anak-anak menjadi wajah-wajah yang tersenyum bahagia.
Bunga matahari pun memiliki sifat heliotropisme, atau tanaman yang tumbuh ke arah datangnya sinar matahari. Heliotropisme sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu helios (matahari) serta tropos (berbalik, mengarah).
Bunga matahari yang sedang bertumbuh akan mengarah, menghadapkan bagian mukanya ke matahari. Bunga-bunga matahari muda dengan perlahan mengikuti gerakan arah matahari setiap hari. Sementara itu, bunga-bunga matahari yang telah dewasa, secara permanen mengarah ke timur, arah terbitnya matahari, menjadikan bagian depannya begitu hangat, dan mengundang lebah-lebah penyerbuk hinggap hingga membantu bunga itu berkembang.
Jika bunga matahari saja mau senantiasa menghadap ataupun menujukan pandangannya ke arah matahari setiap hari, masakah kita tidak mau berfokus kepada Tuhan Yesus saja? Mengapa? Supaya apa pun yang terjadi, tidak membuat kita terlalu kecewa ataupun malah mundur dan menjauh dari Allah, melainkan semakin bertumbuh dan berbuah bagi-Nya.
Ketika mereka sedang memandang Dia, wajah-Nya menjadi bersinar seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih berkilauan (Matius 17:2 FAYH)
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. (Wahyu 1:16)
Ketika berbagai situasi sepertinya menyudutkan, menekan serta berupaya menjerumuskan atau menjatuhkan kita, justru saat itulah kita dapat mempraktikkan firman Tuhan dan mengarahkan pandangan serta hati kita hanya kepada-Nya.
Mazmur 119 : 135, "Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku."
Berkatilah aku dengan kehadiran-Mu, dan ajarilah aku ketetapan-Mu. (BIS)
Memandang wajah-Mu, rasakan kasih-Mu. Tinggal dekat-Mu, tiap saat di dalam hidupku. Bapaku yang baik, sangat ku cinta. Kasih-Mu padaku, s'makin nyata kurasakan. Kaulah Bapaku yang baik, penuh karunia. Kubersyukur s'lalu, kepada-Mu Bapa. ~ Jacqlien Celosse
~ FG