Apa satu ungkapan yang mungkin kerap kali kita dengar maupun pikirkan atau perkatakan? Salah satunya, lari dari kenyataan. Namun, alih-alih demikian, beranikah kita untuk lari menuju kenyataan ataupun realitas kehidupan? Meski berbagai tantangan mengadang, masalah demi masalah berdatangan, dan masih mengalami pergumulan ataupun penderitaan?
Janganlah selalu lari dari masalah, melainkan cobalah untuk menghadapinya. Namun, jangan mengandalkan diri atau kekuatan sendiri, melainkan andalkanlah Allah dan berjalan bersama Dia dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut di hidup ini.
Tuhan Yesus tiada melarikan diri dari masalah. Ia menghadapinya. Bahkan, maju ke depan!
Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" (Yohanes 18 : 4)
Ia pun rela berkorban—satu sifat yang mungkin jarang sekali kita temui hari-hari ini. Melainkan, banyak orang yang cenderung hanya memikirkan kepentingan, kebutuhan serta kesenangan diri sendiri.
Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." (Yohanes 18 : 8)
Seorang hamba Tuhan, Ps. Sendy Soedjak, pernah mengingatkan, "Dalam setiap masalah, bukan apa masalahnya yang penting, tetapi apa pesan Tuhan lewat ini semua."
Ya, apa pesan Tuhan maupun yang sebenarnya Ia kehendaki melalui berbagai hal yang sedang kita alami, baik maupun buruk, sedih maupun senang, diberkati maupun dalam pergumulan?
Jika kita mau taat pada kehendak-Nya, maka kita akan cepat lulus ataupun mengalami pemulihan yang dari Tuhan. Karena itu, janganlah segera kabur atau berlari dari masalah yang dapat membentuk proses pendewasaan iman maupun karakter kita. Dan, yang terutama, serahkanlah segala kekhawatiran kita kepada-Nya sebab Ia yang memelihara kita, setia.
~ FG