Dalam lomba resmi maraton, lari jarak sejauh 42,200 kilometer—seperti halnya yang diadakan pada Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu—selalu terdapat water station atau tempat penyediaan air minum maupun bekal lainnya. Kadang terdapat juga penyemperotan air, terutama pada awal-awal pengadaan maraton pertama kalinya dan bila mengambil lokasi di wilayah serta waktu yang sangat terik.
Jika terlewatkan oleh para pelari—sebab pernah terjadi beberapa kali—maka akan mempengaruhi performa mereka, mesti menahan dahaga ataupun harus bertahan dengan tenaga seadanya. Dengan kecepatan yang luar biasa, di mana rata-rata mencapai 42,200 kilometer itu hanya dalam waktu kurang dari tiga jam, maka penyegaran untuk stamina melalui air minum maupun asupan energi amatlah vital.
Hidup ini pun kadang seumpama perlombaan lari, dan apabila kita tidak memperoleh atau memberi asupan yang baik, khususnya dalam aspek rohani, maka kecenderungannya adalah tidak akan bersemangat menjalani keseharian maupun tak arah yang sebaiknya kita ambil.
Karena itu, kita perlu menyediakan waktu untuk bersama Tuhan melalui saat teduh pribadi maupun membaca firman, berdoa, memuji dan menyembah Dia agar Ia memberi kita hikmat, kekuatan, tuntunan serta pertolongan yang kita perlukan.
Yesus menjawab bahwa setelah minum air sumur itu orang akan haus lagi. "Tetapi air yang Kuberikan kepada mereka," kata-Nya, "menjadi mata air yang terus-menerus memancar di dalam mereka dan mengairi mereka dengan hidup kekal untuk selama-lamanya." (Yohanes 4 : 13 – 14 FAYH)
Pada ayat bacaan kita hari ini pun Tuhan Yesus sedang membicarakan arti hidup kekal. Menurut catatan Full Life, untuk memperoleh air hidup tersebut, kita harus meminumnya (Yoh 7 : 37) dan bukan suatu tindakan sesaat sekali saja, melainkan bertahap serta berulang kali, sebab perhatikan kata 'minum' (Yunani : pineto dari akar kata pino) merupakan bentuk imperatif masa kini, yang berarti berkesinambungan atau berulang-ulang.
Dengan kata lain, meminum air hidup menuntut persekutuan terus-menerus dengan sumbernya, yakni Tuhan Yesus Kristus sendiri. Tak seorang pun dari kita yang dapat menerima air hidup apabila hubungan terputus dengan Sang sumber. Sebab, jika demikian, orang-orang seperti itu akan menjadi mata air yang kering.
~ FG