Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu. (Amsal 25:21-22)
Siapakah yang tidak suka bila melihat musuh kita mengalami suatu celaka, kesusahan maupun kekalahan? Mungkin banyak dari kita, sebab cenderung ingin membalas maupun memperlakukan yang setimpal terhadap musuh-musuh ataupun yang berbuat jahat dan membenci kita.
Bara api di atas kepalanya.
Wah, siapa yang tidak senang bila seperti itu? Ada semacam bara api yang tercurah, mengalir di atas kepala musuh, terutama orang-orang yang sangat jahat!
Dulu saya pun seperti itu. Menduga ayat tersebut bisa diaplikasikan secara demikian. Namun, firman Tuhan hari ini mengingatkan, gambaran bara api yang menyala itu adalah lebih berbicara tentang hati nurani yang pedih, terpengaruhi kebaikan daripada terus-menerus memilih kekerasan. Terjadi penyesalan mendalam serta hati nurani yang membara oleh sebab memikirkan dan merenung-renungkan suatu perbuatan baik, belas kasih maupun pengampunan yang tak pernah terpikirkan oleh mereka yang membenci maupun memusuhi.
Mungkin masih ada beberapa di antara kita hari ini yang bertanya-tanya apakah arti bara api tersebut, ataupun menganggap sesuatu yang tidak baik serta jahat supaya terjadi pula dalam hidup mereka dan dialami musuh-musuh kita.
Namun, Tuhan mengingatkan, mengampuni ataupun berbuat baik kepada musuh dan orang-orang yang membenci akan dibalaskan oleh Tuhan dengan perbuatan baik. Yakinlah, berbuat baik kepada mereka dapat membuat mereka merasa malu pada akhirnya, dan membawa mereka pada Allah serta keselamatan yang kekal.
Mudahkah? Tentu sulit, terkadang membutuhkan curahan air mata maupun beberapa waktu untuk menepikan ego. Namun, akan sangat berguna dan berharga, oleh sebab melatih kedewasan rohani serta memampukan kita makin lekas lulus dalam proses-proses pembentukan karakter seperti Kristus, serta membuat kita sendiri lebih lega.
Bicara soal menaruh bara api di atas kepala pun, bukankah Ia sendiri telah berbuat banyak kebaikan bagi kita, mengampuni kita beribu-ribu kali dan mungkin tak terhitung jari, serta mengasihi kita dengan setia-Nya?
Amsal 25 : 22 (BIS), "Dengan demikian engkau membuat dia menjadi malu dan TUHAN akan memberkatimu."
TUHAN akan memberi hadiah kepadamu sebab engkau telah berbuat baik kepadanya. (VMD)
Your generosity will surprise him with goodness, and GOD will look after you. (MSG)
"Juruselamat kita telah memberikannya kepada kita dengan kekuatan baru dari teladan-Nya sendiri yang agung dalam mengasihi kita ketika kita menjadi musuh-musuh-Nya." ~ Matthew Henry
~ FG