Kita mungkin sudah mengenal mobil super kencang Ferrari, yang dipelopori oleh seorang asal Italia, Enzo Ferrari. Tetapi, apakah kita tahu tentang salah satu saingannya?
Konon, seorang yang bernama Ferruccio sangat menyukai mobil Ferrari, alih-alih traktor-traktornya yang berjalan lambat dan bersuara pelan, karena ia sendiri pun merupakan seorang pengusaha alat berat tersebut.
Karena paham soal seluk-beluk mesin, ia merasa ada yang kurang dengan kendaraan yang digemarinya tersebut. Salah satunya, masalah sistem kopling maupun persneling. Sebagai pebisnis yang punya akses, ia pun menemui Enzo Ferarri untuk menyarankan apa saja yang masih bisa diperbaiki demi perkembangan kendaraan Ferrari itu.
Apa boleh kata, masukan berharga Ferruccio ditepis begitu saja oleh Enzo yang merasa tahu apa dia dan menyarankan supaya kembali mengurus traktor-traktor saja sembari berkata, "The problem is not with the car, but rather, the driver" (masalahnya bukan pada mobilnya, melainkan pada yang mengemudikannya).
Kecewa, Ferruccio kembali ke pabriknya sendiri, mengubrak-abrik mobil Ferarri favoritnya, dan menemukan apa saja yang dapat dikembangkan. Lantas, bersama beberapa rekannya, Ferruccio mendirikan perusahaan serta memproduksi kendaraan cikal-bakal saingan Ferrari serta menjadi salah satu merek mobil ternama yang kita kenal sampai sekarang, yaitu Lamborghini.
Mungkin ada banyak orang yang meremehkan ataupun merendahkan kita, khususnya sebagai anak-anak muda, seperti yang pernah dialami Ferrucio Lamborghini. Namun, janganlah menyerah. Tetaplah melakukan hal-hal yang terbaik bersama dengan Tuhan dalam mencapai impian maupun cita-cita. Hidup dalam kebenaran, dan janganlah mencoba untuk menyenangkan semua orang sebab itulah resep mengalami keberhasilan. Dan kembalikanlah segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.
1 Timotius 4 : 12 (BIS), "Janganlah membiarkan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau masih muda. Sebaliknya, hendaklah engkau menjadi teladan bagi orang-orang percaya dalam percakapanmu dan kelakuanmu, dalam cara engkau mengasihi sesama dan percaya kepada Yesus Kristus, dan dengan hidupmu yang murni."
Timotius, engkau masih muda, tetapi, jangan biarkan siapa pun menganggapmu tidak berarti apa-apa. Sebaliknya, engkau harus menjadi contoh bagi orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus. Apa yang engkau katakan dan lakukan, bagaimana engkau mengasihi orang lain, bagaimana engkau percaya kepada Tuhan, bagaimana engkau hidup dengan tidak berbuat dosa, semua itu harus menjadi contoh bagi orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus. Nanti saya akan datang. (BSD)
Jangan sampai orang lain meremehkan engkau sebab engkau masih muda. Jadilah teladan mereka: biarlah mereka mengikuti caramu mengajar dan caramu hidup. Jadilah pedoman bagi mereka dalam hal kasihmu, imanmu, dan pikiranmu yang bersih. (FAYH)
~ FG