Mudah panik, marah-marah, kesal dan kecewa? Ya, hal-hal itu sering terjadi pada kita, terutama apabila mencoba mengandalkan dan memakai cara-cara sendiri maupun kekuatan, pengalaman, kepandaian, kemampuan kita. Saya pun demikian ketika beberapa hari yang lalu sempat terkena penyekatan di jalan karena PPKM, walau sebenarnya memenuhi syarat untuk lewat karena mesti mengantar istri untuk dinas.
Namun, saat kita mau untuk sungguh-sungguh belajar bersabar, berharap pada Tuhan, menantikan pertolongan, mendengar suara-Nya dan menaati Dia, kita akan dapat menjadi tenang maupun berani dalam menghadapi apa pun.
Janganlah kuatir akan suatu apa pun, melainkan bawalah segala sesuatu dalam doa. Sampaikan kebutuhan Saudara kepada Allah dan jangan lupa bersyukur atas jawaban-Nya. (Filipi 4 : 6 FAYH)
Full Life Notes mencatat, satu-satunya cara untuk melenyapkan kekhawatiran ialah melalui doa, mengapa? Karena…
Karena itu, berserulah kepada Allah dari hati yang tinggal di dalam Kristus serta firman-Nya supaya damai sejahtera Allah akan membanjiri jiwa kita yang lemah, susah, resah dan gelisah.
Saat kita menyerahkan segala kesusahan kita, apa pun itu, besar maupun kecil, di hadapan Allah melalui doa, maka damai sejahtera-Nya akan mengawali pintu hati maupun pikiran kita, sambil mencegah kesusahan dan dukacita hidup yang mengganggu kehidupan kita dan mencoba meruntuhkan harapan kita yang ada dalam Kristus.
Karena itu, jikalau ketakutan ataupun kecemasan kembali datang mengusik dan menyerang, berdoalah, mohonkan sesuatu yang baik dan hikmat dari Tuhan supaya tahu apa yang sebaiknya kita lakukan, serta bersyukurlah untuk apa pun jawaban dari Tuhan. Supaya kita akan merasa aman dan bersukacita di dalam Dia.
Dengan demikian, ketenangan dalam perlindungan Allah yang kita terima karena bersatu dengan Kristus Yesus akan menjadi seperti pengawal, yang akan selalu menjaga hati dan pikiranmu. Ketenangan yang diberikan Allah itu melebihi segala pengertian manusia! (Filipi 4 : 7 TSI)
~ FG