Terkadang perlu kita memperkatakan firman, bahkan secara lantang atau jelas dan nyaring kedengaran serta penuh keyakinan. Sebab sering kali justru pikiran-pikiran negatiflah yang berupaya masuk serta merasuki pemikiran kita, sehingga tidak lagi mengandalkan iman ataupun berpikir secara benar sesuai tuntunan maupun hikmat-Nya.
Perkatakanlah firman supaya mukjizat-Nya dinyatakan dalam hidup kita, terutama di saat-saat menghadapi permasalahan atau pergumulan tertentu yang cukup berat bagi kita.
Mungkin hal memperkatakan firman Tuhan adalah sesuatu yang sangat sering kita lakukan dulu atau ketika awal mula-mula jatuh cinta kepada-Nya, namun seiring waktu maupun bertambahnya usia hubungan kita dengan-Nya, mengapa menjadi jarang sekali melakukannya, bahkan malah terombang-ambingkan ombak kekhawatiran dunia ini?
Hari ini, kita diingatkan agar kembali perkatakan dan percaya penuh pada firman-Nya yang sanggup menguatkan, memulihkan dan meneguhkan kita. Terutama untuk setia menaati serta melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Roma 10 : 17 (AMD), "Jadi, keyakinan kepada Allah datang dari pendengaran, yaitu pendengaran akan perkataan Kristus."
Jadi, iman timbul dari mendengarkan firman. Dan firman itu bisa didengar karena ada orang yang memberitakan tentang Kristus. (VMD)
Amsal 18 : 21 (BIS), "Lidah mempunyai kuasa untuk menyelamatkan hidup atau merusaknya; orang harus menanggung akibat ucapannya."
Words kill, words give life; they're either poison or fruit--you choose. (MSG)
~ FG