Yohanes 8 : 35 (TSI), "Pikirkan contoh ini: Seorang budak yang dibeli tidak termasuk sebagai anggota keluarga tuannya. Kedudukannya tidak sama dengan anak—yang adalah anggota keluarga itu untuk selamanya. Kalian berpikir, 'Kami adalah keturunan Abraham, berarti kami termasuk keluarga Allah.' Tetapi sebenarnya kalian adalah budak dosa. Karena itu, kalau Anak dari Tuan Rumah membebaskan kalian, maka kalian benar-benar bebas dari perbudakan. Memang Aku tahu kalian adalah keturunan Abraham. Tetapi meskipun begitu, kalian berusaha untuk membunuh-Ku, karena kalian tidak mau menerima ajaran-Ku."
Menurut catatan Full Life, orang-orang yang belum menerima karunia keselamatan Tuhan Yesus, menjadi budak dosa, kenajisan bahkan kemungkinan Iblis, oleh karena mereka hidup semaunya sendiri, keinginan berdosa maupun mengikuti cara-cara yang jahat.
Sedangkan, seorang yang sungguh percaya bahwa ia memiliki keselamatan dalam Kristus, dengan kasih karunia Roh Kudus yang menyertai, akan terbebas dari kuasa dosa ataupun perbuatan cemar. Sehingga saat menghadapi pencobaan, ia mampu tetap kuat untuk bertindak seturut kehendak Allah saja, bukannya tunduk pada tabiat dosa. Sebaliknya, ia beralih menjadi hamba Allah maupun kebenaran.
Kemerdekaan dari belenggu dosa merupakan patokan ujian apakah kita memiliki hidup kekal dengan kasih karunia-Nya yang memperbarui dan menguduskan. Seseorang yang diperhamba kenajisan tidak mengalami kelahiran baru oleh Roh Allah—atau barangkali ia pernah mengalaminya, namun sekali lagi masuk perbudakan dosa yang mengakibatkan kematian rohani.
Patut diingat, bukan berarti sebagai orang-orang percaya pada Tuhan Yesus, akan serta-merta bebas nol persen dari pergumulan, godaan maupun perjuangan melawan dosa. Sepanjang hayat masih dikandung badan, kita senantiasa harus berjuang mengatasi tekanan keduniawian, tabiat berdosa, serta perbuatan jahat.
Kebebasan sepenuhnya dari pencobaan maupun daya tarik dosa hanyalah akan datang saat hari terakhir atau kematian, serta pada waktu Tuhan Yesus kelak datang kembali untuk mengangkat kita umat-Nya. Tetapi saat ini, Tuhan sanggup mengaruniakan dan menyediakan kuasa penyucian yang akan membebaskan kita, yang menaati Roh Kudus, dari tabiat berdosa dan menolong kita menjalani hidup kudus serta tak bercela di hadapan-Nya, Pribadi yang selalu memperhatikan kita.
Kalian akan menerima ajaran-ajaran yang benar, dan ajaran yang benar itulah yang akan membebaskan kalian. (Yoh. 8:32, TSI)
~ FG