Billy Graham kerap menyatakan, "My greatest fear is that God would take His hand off me," atau ketakutan terbesarnya ialah kalau-kalau hadirat Tuhan meninggalkannya.
Hal senada juga sering disampaikan oleh Gembala Sidang kita, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo bahwa apabila beliau tidak dapat merasakan hadirat Tuhan, itu merupakan sesuatu yang paling berat dalam hidup.
Tanpa penyertaan-Nya, tuntunan serta hikmat dan belas kasih kemurahan-Nya, siapakah dan sudah menjadi seperti apakah kita sekarang ini? Walau mungkin bisa saja secara sengaja memilih untuk memakai serta mengandalkan kekuatan dan cara sendiri, namun sesungguhnya pada akhirnya kita sangat memerlukan penyertaan Tuhan dan hadirat-Nya.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo pun mengingatkan, karena itu setiap hari selalu jagalah langkah hidup supaya terus merasakan dan mengalami kehadiran Tuhan. Jika ada dosa yang belum diakui, segera bereskan, minta ampun kepada Tuhan. Dan bila merasa sudah tiada lagi hadirat-Nya yang menyertai, lalu menganggapnya biasa, maka kita perlu bertobat. Sebab tak ada hal yang lebih membahagiakan dan membawa sukacita berlimpah daripada berada dalam hadirat Tuhan yang sanggup mengubahkan, menolong dan menyatakan kuasa mukjizat-Nya.
"Tetapi di situ juga TUHAN menyertai Yusuf dan menyatakan kasih serta kemurahan-Nya kepadanya dengan menjadikan dia kesayangan kepala penjara." (Kejadian 39:21, FAYH)
The more we love Him, the more certainly will all things be our servants. ~ Alexander MacLaren
~ FG