Beberapa hari yang lalu, saya telah menceritakan tentang anak kami yang meskipun takut ketika hendak diperiksa oleh dokter gigi di puskesmas, tetapi akhirnya memberanikan diri juga untuk menjalaninya.
Nah, hari ini izinkanlah saya bercerita lagi sedikit tentang seorang teman sewaktu kami masih remaja. Sebut saja namanya NN.
Ketika itu, ia dikenal cukup badung di sekolah, bahkan mungkin di area perumahan, tempat tinggalnya. Badannya sudah penuh tato walau masih duduk di bangku SMP, dan setiap kali bersekolah mesti mengenakan seragam lengan panjang guna menutup kedua lengannya yang bergambar, serta bagian lehernya yang juga tertanam tinta-tinta tersebut.
Jarang ia ingin melakukan hal yang baik.
Namun suatu hari, seorang guru mempercayainya untuk menjadi pemimpin upacara Senin, jadi ia memiliki beberapa hari mempersiapkan diri maupun berlatih. Tak sedikit di antara kami, teman-temannya ataupun saya sendiri serta sejumlah guru yang meragukan kemampuan, ketepatan dan keberaniannya tampil di depan seluruh siswa dan guru. Namun, entah apa yang menggerakkannya, akhirnya ia berani serta memimpin upacara dengan sangat-sangat baik, bahkan menerima pujian keesokan harinya dari sang guru tersebut serta tepuk tangan dari kami semua di kelas.
Mungkin banyak orang yang meragukan kita saat ini, ataupun kita sendiri yang masih cenderung melakukan berbagai kesalahan. Namun, melalui contoh sederhana di atas, jika teman saya saja yang sedemikian, bisa melakukan sesuatu yang baik, percayalah bahwa kita pasti juga sanggup. Apalagi bila kita mau menyertakan Allah dalam setiap hal maupun usaha yang kita kerjakan.
Jangan takut, karena Aku besertamu. Jangan cemas, karena Akulah Tuhanmu. Aku akan menguatkan, bahkan akan menolong engkau. Ya, Aku akan menopang engkau dengan tangan kanan-Ku yang penuh kebenaran. karena Aku, ALLAH, Tuhanmu, memegang tangan kananmu dan berfirman kepadamu, Jangan takut, Aku akan menolong engkau. (Yesaya 41:10 & 13, SHELLABEAR)
Ia menyertai kita dalam segala pergumulan iman. Bagaimanapun keadaan kita, Ia peduli dan memperhatikan kita, serta akan memberikan kasih karunia yang memadai. Inilah keyakinan yang perlu kita pegang teguh sebagai orang yang percaya kepada-Nya terhadap semua bentuk ketakutan, keraguan, kesulitan, sakit hati maupun keputusasaan dan kekecewaan. Jadi, janganlah takut.
~ FG