Mungkin semenjak masa pandemi, kita merasa sulit untuk percaya ataupun menerima apa saja yang kita dengarkan, bahkan termasuk dari para hamba Tuhan. Mengapa? Bisa saja karena pengaruh orang lain, ataupun kita sendirilah yang pernah mengalami rasa kecewa oleh sebab perbuatan orang lain.
Namun, janganlah sampai kekecewaan tersebut membuat kita menyamaratakan semua orang pasti demikian, ataupun justru kecewa terhadap Tuhan. Ps. Rulianto Widjaja pernah menyatakan, "Jangan rusak hubunganmu dengan Tuhan hanya karena kecewa dengan manusia."
Lagipula, bukankah kita sebaiknya hanya berharap kepada-Nya?
Karena itu, besarkanlah dan beranikanlah hatimu kalau memang kamu berharap kepada TUHAN. (Mzm. 31:24, FAYH)
Memang sering kali manusia itu mengecewakan, munafik ataupun penuh kepalsuan, namun janganlah kita sendiri sampai begitu antipatinya terhadap banyak hal maupun semua orang. Sebab, selain diri sendiri pasti pernah melakukan hal-hal yang mengecewakan, banyak orang pun yang sebenarnya masih memiliki hati serta niat yang baik, bukan?
Ibarat seorang pelatih yang tentu menginginkan keberhasilan bagi para atlet didiknya, demikian pulalah banyak hamba Tuhan pasti merindukan hal-hal yang baik terjadi atas hidup kita. Meski mereka tentu memiliki kekurangan serta kelemahan masing-masing, namun setidaknya mereka berusaha berkontribusi bagi kehidupan dan orang-orang di sekitar secara nyata.
Jadi, di lain waktu kita mendengarkan hamba Tuhan menyampaikan kebenaran firman-Nya, perhatikanlah baik-baik, lakukan yang perlu dan sesuai firman, serta berharaplah hanya kepada-Nya.
Saudara-saudara, kami minta dengan sangat supaya kalian menghargai orang-orang yang bekerja di tengah-tengahmu; yaitu mereka yang sudah dipilih oleh Tuhan untuk memimpin dan menasihati kalian. (1 Tesalonika 5:12, BIS)
~ FG