Apakah arti peran dan pribadi Roh Kudus bagi kita? Kita mungkin telah tahu bahwa Ia adalah Penolong. Namun, maukah kita mengenal Dia lebih dalam lagi?
Yohanes 14 : 16 – 17, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu."
And I will ask the Father and he will give you another Savior, the Holy Spirit of Truth, who will be to you a friend just like me—and he will never leave you. The world won't receive him because they can't see him or know him. But you know him intimately because he remains with you and will live inside you. (The Passion Translation)
Seperti halnya Tuhan Yesus yang membebaskan kita dari kuasa dosa, Roh Kudus akan menolong kita dari jerat dan belenggu dosa apabila kita terus-menerus bersekutu erat dengan-Nya.
Dalam bahasa Yunani yang dipakai untuk Roh Kudus pada ayat di atas adalah paráklētos yang dapat mengandung makna semacam pengacara atau pembela umum yang diutus untuk mendampingi guna menolong. Dengan kata lain, Roh Kudus berperan melindungi, membela, serta berupaya menyelamatkan kita dari kebobrokan diri sendiri yang cenderung memilih hidup dalam kenikmatan dosa yang sementara maupun dari gencaran serangan Iblis, serta memulihkan kita secara menyeluruh.
Ialah yang menuntun, menasihati serta menghibur kita.
Roh Kudus juga adalah Roh Kristus sendiri, sang Juruselamat (Inggris : Savior) kita. Yang menarik dan unik adalah dalam bahasa Aram, kata Juruselamat tersebut merupakan paraqleta yang berasal dari dua akar kata, yakni praq (to end, finish, to save atau untuk mengakhiri, guna menyelamatkan) serta lyta (the curse atau kutuk). Roh Kudus berperan mengakhiri kutuk dosa dalam kehidupan kita serta menyelamatkan kita dari berbagai dampak buruknya.
Bukankah sepatutnya kita bersyukur untuk kehadiran Roh Kudus melalui dan dalam hidup kita?
Tetapi kalian tidak hidup menurut tabiat manusia. Kalian hidup menurut Roh Allah--kalau, tentunya, Roh Allah sungguh-sungguh memegang peranan di dalam dirimu. Orang yang tidak mempunyai Roh Kristus, orang itu bukanlah kepunyaan Kristus. (Roma 8:9, BIS)
~ FG